Dari akhir bulan Maret 2020 ketika COVID-19 melanda anakku yang lelaki sedang menyusun skripsi. Ini adalah semester 8 ia menempuh pendidikan di jurusan Metalurgi Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Syukurnya percobaan di laboratorium sudah selesai sehingga tidak terkena dampak PSBB. Rafif bisa fokus menyusun skripsi di rumah. Bimbingan dengan dosen dilakukan daring. Ketika sedang daring, kami yang ada di sekitarnya berusaha tidak membuat kegaduhan. Hal ini ditujukan agar dia bisa kosentrasi dalam mengikuti bimbingan.

Pertengahan bulan Juni, Rafif dijadwalkan untuk mengikuti sidang daring pada pukul 10. Bahkan karena ada rapat kenaikan kelas, saya tidak dapat melihatnya sidang. Pagi hari dengan semangat, ia membuat latar belakang tempat duduk. Selimut bercorak digantung di jemuran besi di belakang tempat duduk sehingga terlihat lebih rapih. Pukul 10 sidang skripsi dimulai dan anakku yang perempuan sesekali merekamnya agar saya dapat mendengar. Sidang berjalan lancar, tanya jawab isi skripsi berlangsung mulus dan sekitar pukul 12 selesai. Beberapa hari sebelumnya, saya dan anak perempuan dengan diam-diam membuat buket permen dan selempang. Ya sebagai pengganti buket mawar untuk diberikan setelah sidang. Hehehe

Seminggu kemudian pengumuman hasil sidang dan alhamdulillah Rafif mendapat nilai A. Renungan saya sebagai orang tua adalah mengingat perjuangan dan disiplinnya untuk menyelesaikan masa belajarnya di kampus Universitas Indonesia selama 4 tahun. Ditemani dengan pandemi COVID-19 yang membuat aktiitas sedikit terbatas berakhir dengan bahagia dengan kelulusannya. Kami bangga padamu, Nak. Semoga apa yang sudah kau dapatkan bisa memberikan sumbangan dan manfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Aamiin.

Aan Nurjanah, S.Pd

Guru di SMPN 218 Jakarta