abd. karim ismail

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Konstruksi Karakter Di Era Milenial

Konstruksi Karakter Di Era Milenial

A. Pendidikan Karakter Sejak tahun 1990-an, terminologi pendidikan karakter mulai ramai dibicarakan. Thomas Lickona dianggap sebagai pengusungnya melalui karyanya yang sangat memukau, The Retrun of Character Education. Sebuah buku yang menyadarkan dunia Barat secara khusus di mana tempat Lickona hidup, dan seluruh dunia pendidikan secara umum, bahwa pendidikan karakter adalah sebuah keharusan. Inilah awal kebangkitan pendidikan karakter. Karakter sebagaimana didefinisikan oleh Ryan dan Bohlin, mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Dalam pendidikan karakter, kebaikan itu seringkali dirangkum dalam sederet sifat-sifat baik. Fokus pendidikan karakter adalah pada tujuan-tujuan etika, tetapi prakteknya meliputi penguatan kecakapan-kecakapan yang penting yang mencakup perkembangan sosial siswa. Zaman ini, sepertinya terjadi pergeseran nilai karakter pada sebagian besar generasi. Yang tentunya kita sebagai guru dan orang tua bertanggung jawab tentang itu. Usaha kita sebatas mengimbangi derasnya dampak negatif zaman. Minimal 3 hal yang perlu di konstruksi untuk mengimbangi sekaligus mencegah dampak negatif zaman, yaitu: Memperkuat Pendidikan Agama dalam Keluarga dan Lingkungan, Paham Teknologi sebagai Sarana Belajar dan Bangga pada budaya Lokal untuk mewujudkan kearifan lokal. B. Pendidikan Akhlak Berbeda dengan itu, pendidikan akhlak sebagaiman dirumuskan oleh Ibn Miskawaih dan dikutip oleh Abudin Nata, merupakan upaya ke arah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan lahirnya perbuatan-perbuatan yang bernilai baik dari seseorang. Dalam pendidikan akhlak ini, kreteria benar dan salah untuk menilai perbuatan yang muncul merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunah sebagai sumber tertinggi ajaran Islam. Dengan demikian maka pendidikan akhlak bisa dikatakan sebagai pendidikan moral dalam diskursus pendidikan Islam. Telaah lebih dalam terhadap konsep akhlak yang telah dirumuskan oleh para tokoh pendidikan Islam masa lalu seperti Ibnu Miskawaih, Al-Qabisi, Ibn Sina, Al-Ghazali dan Al-Zarnuji , menunjukkan bahwa tujuan puncak pendidikan akhlak adalah terbentuknya karakter positif dalam perilaku anak didik. Karakter positif ini tiada lain adalah penjelmaan sifat-sifat mulia Tuhan dalam kehidupan manusia. C. Kuliah Dunia Maya Komunitas Guru masa Depan (KGMD) menyelenggarakan kuliah online gratis “Pendidik Era Millenial” untuk para guru dan kepala sekolah seluruh Indonesia melalui aplikasi WhatsApp dan Telegram selama 4 pertemuan. Kegiatan ini merupakan kuliah online Karakter Plus angkatan pertama yang gratis bagi guru dan kepala sekolah seluruh Indonesia yang bertujuan meningkatkan karakter pendidik era millenial. Judul dari perkuliahan online ini adalah Karakter Plus yang mempunyai 4 tema pembahasan yaitu: 1. Memahami Hakikat Karakter Karakter tiap manusia berbeda dengan manusia lain. Tentunya perlu pembelajaran untuk memahami karakter untuk saling mengetahui perbedaan dalam rangka menjaga toleransi dalam berinteraksi sosial. 2. Mengenal Karakter Sejati. Untuk memahami karakter tentunya perlu belajar tentang psikologi manusia dan kaitannya dengan materi agama. 3. Mengetahui Teknik Mencapai Karakter Sejati Untuk Menggapai Karakter Sejati pastinya butuh ekstra kerja keras dalam belajar dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Sumber Karakter Dalam Agama Islam, Sumber Karakter tertuang dalam Quran dan Sunnah Rasul SAW. Banyak Dalil tentang Akhklak dan teknik mengamalkannya. begitupun dalil Qauniyah alam semesta untuk selalu di telaah agar menjadi bahan perenungan dan role model jelas pada diri muhammad SAW dan para generasi Salaf. Kuliah ini menjadi ajang Silaturahim bagi seluruh Guru di Seluruh Indonesia, semoga bermanfaat dan mampu di terapkan dalam kehidupan nyata
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sungguh menarik dan relevan apa yang Bapak tulis. Bagaimana prosedur mengikuti kurus KDM ?

21 Dec
Balas



search

New Post