Abd. Karim Tahir

Tinggal di Gowa - Sulawesi Selatan. Guru IPS SMP Negeri 1 Parangloe Kab. Gowa dan Ketua Pusat Belajar Guru (PBG) Gowa....

Selengkapnya
Navigasi Web

Revolusi Industri 4.0 Mengancam Profesi Guru

Memasuki abad 21, gelombang perubahan melanda dunia, ditandai dengan lahirnya Revolusi Industri 4.0. Dalam bukunya; Revolusi Industri 4.0, mengubah tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0, Asrtrid Savitri (2019) mengemukakan bahwa Revolusi ke empat dibangun di atas Revolusi Digital, mewakili cara-cara baru ketika teknologi menjadi tertanam dalam masyarakat dan bahkan dalam tubuh manusia. Revolusi Industri keempat ditandai dengan munculnya terobosan teknologi di sejumlah bidang, seperti robotika, kecerdasan buatan, nanoteknologi, komputasi kuantum, bioteknologi, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, dan kendaraan otonom (autonomous vehicles).

Dari gambaran yang di kemukakan Savitri di atas jelas bahwa gelombang perubahan telah dan akan terus bergerak dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya, positif maupun negatif. Seperti halnya Revolusi Industri pada tiga generasi sebelumnya, Revolusi Industri Generasi keempat inipun akan membawa dampak besar bagi seluruh aspek kehidupan.

Efektifitas dan efesiensi yang dihasilkan dari penggunaan teknologi dan komputerisasi akan berakibat pada goyahnya struktur sosial, pengangguran besar-besaran akan terjadi karena berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan di pabrik-pabrik maupun perkantoran. Pekerjaan lebih banyak dilakukan oleh mesin atau robot. Praktis, tenaga manusia harus dikurangi.

Perubahan serupa juga merambah ke dunia pendidikan. Sarana prasarana pembelajaran akan bergeser dari sistem manual ke sistem komputer yang berbasis internet. Bukan hanya sarana prasarana pembelajaran yang berubah, prilaku dan cara belajar siswapun akan menyesuaikan.

Kemudahan yang diperoleh siswa dalam mengakses informasi menjelmakan mereka sebagai generasi superhebat yang serba tahu segalanya. Hanya dengan bermodalkan smartphone dengan sedikit data internet mereka sudah bisa berselancar di dunia tanpa batas, mengakses informasi dari segala penjuru. Guru tidak bisa lagi mengklaim diri sebagai satu-satunya sumber informasi apalagi menganggap dirinya lebih hebat dari siswa.

Revolusi Industri 4.0 adalah ancaman serius bagi dunia pendidikan, terutama guru. Mungkin benar, peran guru tidak akan pernah tergantikan oleh perangkat secanggih apapun. Akan tetapi guru yang dimaksud di sini adalah mereka yang bisa menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Terus belajar meng-update pengetahuan dan keterampilan untuk menjawab tantangan zaman. Guru yang melek teknologi dan menjadikan informasi berada dalam genggamanya. Membuatnya kreatif dan inovatif dalam mengorganisir pembelajaran.

Sebaliknya mereka yang masa bodoh, membiarkan dirinya berkubang dalam lumpur kemalasan, merasa puas dengan capaiannya di masa lalu. Maka perlahan namun pasti mereka akan tertinggal oleh zaman.

Guru yang bijak akan menjadikan era ini dari tantangan menjadi peluang. Peluang untuk memaksimalkan pengabdian, membekali diri dengan sejumlah pengetahuan dan keahlian terkini. Hanya dengan cara seperti ini peran guru akan tetap dinantikan di setiap masa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post