Abdul Haris Pare

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kedisiplinanku dari Sekolahku

Kedisiplinanku dari Sekolahku

Saya tumbuh dan dibesarkan oleh kedisiplinan asrama saat sekolah dulu. Dari hal terkecil, semua ada aturannya. Termasuk memakai sandal teman tanpa izin hingga meninggalkan shalat berjamaah.

***

Aku bukan korban kekerasan kakak kelas atau guru saat itu. Tapi seperti itulah kedisiplinan yang diterapkan di sekolahku dulu. Siapa yang melanggar, pasti kena hukuman. Hukuman menyesuaikan dengan pelanggaran. Pelanggarannya ringan, maka hukumannya pun ringan juga. Begitu sebaliknya. Menghafal kosa kata, menjadi mata-mata bagi yang melanggar peraturan, hingga bambu yang mendarat di kaki, paha, dan betis berkali-kali.

Apa iya? Betul, saya sedang tidak berbohong.

Masih segar di ingatan usai maghrib di kantor keamanan sekolah, kakak kelas kak Khaerul (nama samaran), berteriak marah. “ Hei, kamu! Maju ke depan!” dengan perasaan was-was aku melangkah perlahan dan menghampiri beliau.

“ Apa betul kamu terlambat shalat shubunya hari ini?” lelaki berkacamata itu memukul meja ruangan dengan bambu yang sedari tadi sedia di tangannya. “kamu bohong sedikit saja, habis kamu” Aku mencoba mengingat pelanggaran yang disebutkannya. Tak perlu berlama-lama. Itu benar. Tapi siapa gerang orang yang memata-mataiku? Padahal shubuh itu aku sudah menyelinap di shaf shalat selicik mungkin dan yakin tak seorang mata-matapun melihatku.

“Hei, kenapa diam? Kamu bisa jawab tidak?” sekali lagi dentuman bambu di meja terdengar menakutkan. Semakin ciut nyaliku menyatakan kebohongan. Tak ada jalan lain selain berkata jujur.

“ia, kak.” Aku menjawab pelan

Tapi ...

Plak...! Plak...! Plak...!bambu dengan panjang satu meter itu mendarat di betis. Sakit seeekaalii...Hanya tiga kali hantaman, tapi rasa sakitnya mengubun. Serasa ingin pulang kampung detik itu juga.

“Duduk!” aku kembali ke barisan sambil mengusap bagian yang sakit.

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Haha....begitulah dunia asrama mba ..

04 Jun
Balas

Disiplin tanpa hukuman bagai ular tak berbisa.. he

31 May
Balas



search

New Post