Suasana berbeda di SMP Negeri 2 Pakuniran tepatnya pada hari Jum’at tanggal 30 Maret 2018 pukul 19.00 s.d pukul 22.00 WIB,suasana haru,isak tangis,jeritan histeris , saling berpelukan, saling maaf memaafkan dari para siswa,orangtua wali murid, guru-guru dan undangan menjadi kepuasan bagi keluarga besar SMPN 2 Pakuniran. Di era digital ini menjadi keprihatinan bagi kami pengelola lembaga bahwasanya semakin lama semakin hidup sendiri sendiri (individualistik). Dalam satu hari terkadang anak jarang bertemu dengan keluarganya terutama ayahnya yang sibuk dengan pekerjaan ataupun ayahnya yang sibuk mencari kesenangan sendiri dengan menikah kembali, kawin cerai,anak tak terurus, banyak anak yang diserahkan sehari-harinya pada nenek ataupun kakeknya. Itulah yang terjadi pula di daerah terpencil seperti di Pakuniran.

Upaya kami mengadakan ESQ adalah untuk merekatkan kembali hubungan keluarga , agar anak didik menjadi lebih terkoneksi lebih baik. Fenomena hidup individual yang di akibatkan oleh media social melalui android menjadi pemandangan sehari-hari yang menjamur yang kami di setiap rumah tangga. Terkadang dan sering melihat keluarga walaupun duduk di ruang keluarga bersama antara anak,ayah,ibu, dan adik atau kakanya, semuanya memainkan hape masing masing dan bercanda dengan orang lain. Sentuhan orang tua pada anak terkadang jarang dilakukan, menanyakan kemajuan di sekolahnya dan memeperhatikan belajar anak di rumah serta makanan yang bergizi anak hamper jarang dilakukan. Keprihatinan ini yang membuat kami tergugah untuk merekatkan kembali hubungan keluarga dengan sekolah.

Format yang kami agendakan pada kesempatan tersebut diantaranya bersama orangtua /walimurid Sholat Maghrib Berjamaah, Do’a bersama/istiqozah, dan Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dengan mendatangkan trainer handal.Semoga ini menjadi perubahan mendasar pada diri peserta didik agar tidak tergerus oleh zaman yang sebagian besar mengatakan hidup zaman now.