Wanita Bayangan

#TantanganGurusianaSeri2 Hari Ke-241

Sewaktu kuliah semua rada datar aja. Gak ada ekspektasi yang luar biasa dalam benak Zuki.

Sebagai mahasiswa kepelatihan, tentu cita-citanya ingin jadi pelatih. Maka, Zuki menata tahapan kuliahnya untuk membuat titian menuju puncak cita-citanya.

Demi menggapai cita-cita itu, Zuki rela jauh dari hiruk pikuk pergaulan kantin dan kafe. Usai kuliah pagi sampai siang, biasanya Zuki beristirahat diselasar mesjid kampus bersama sahabatnya Idur, Tadas dan Surab.

Setelah menunaikan sholat zuhur, keempat sahabat ini makan siang bersama. Tentu bukan makan nasi bungkus dengan menu yang mewah. Mereka tampak bahagia menikmati bontot buatan emaknya masing-masing.

Lalu sorenya, mereka berlatih olahraga sesuai dengan cabor yang ditekuni masing-masing. Idur menekuni sepakbola, Surab berlatih anggar, Tadas menggeluti panahan dan Zuki sendiri begitu menikmati permainan basket.

Suatu hari Zuki pulang kemalaman karena ada pertandingan persahabatan. Ia berjalan sendiri menuju gerbang kampus. Sesekali bola basket yang dibawanya ia pantul-pantulkan ke aspal. Mungkin untuk menghalau rasa sepi dan takut.

Ketika Zuki melintas sebuah pohon yang agak besar dan rindang, ia dikejutkan dengan bayangan wanita. "Hah....wanita bayangan..." jeritnya!

Si wanita tadi tertawa mendengar ucapannya lelaki yang membawa bola basket itu. "Koq wanita bayangan?"

"Anu...maksud saya bayangan wanita..." tukas Zuki.

Ternyata bayangan wanita itu tak lain teman Zuki semasa SMA. Kebetulan tamannya itu sedang menunggu teman lelakinya yang batal menjeputnya sepulang kuliah. Karena kesal, ia tetap duduk menunggu dibangku sebelah pohon besar itu.

Tanpa basa basi, wanita tadi minta bantuan Zuki menemaninya menuju halte angkot. Dengan tersipu malu, Zuki mengiyakan sambil berlalu bersama wanita bayangan...eh...maksudnya bayangan wanita itu.