Abdul Rahman, S.Ag

Abdul Rahman , lahir di Pulau Terap , Kampat Riau Indonesia . Lahir pada hari Jumat , 22 Des 1972. Masuk SD 1980, MTsN 1986, MAN 1989, dan masuk IAIN Susq...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU ITU AKTOR TERBAIK

GURU ITU AKTOR TERBAIK

Karya : Abdul Rahman

Menjadi seorang guru merupakan tugas yang amat mulia, karena melalui guru diperoleh banyak informasi dan mengerti banyak hal. Sebelumnya tak kenal huruf, tak mengerti angka dan akhirnya mampu merangkai kalimat menjadi sebuah buku, membuat banyak hal menjadi nyata. Seorang guru tidak cukup hanya bermodal ilmu, melainkan dari berbagai aspek harus diperhatikan, mulai dari cara berpakaian, melangkah, duduk , berdiri, melambaikan tangan, menatap, berbicara bahkan diamnya pun menjadi sebab keberhasilan seorang guru dalam upaya meyakinkan murid di depan kelas. Guru sebagai Model dan teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. (posted 30 th Sept 2014, by Fina Niswati dikutip dalam buku Profesi Kependidikan, Hamzah, Jakarta PT. Bumi Aksara, 2007 hlm 23) Guru adalah aktor utama dan garda terdepan dalam proses belajar mengajar. Guru memegang peranan strategis dalam membangun watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai yang diinginkan. ( Muhammad Hidayat, M.Phil, dalam artikelnya 30 Mei 2015 di www.staiddimajene.ac.d.).

Guru harus berpenampilan baik dan berwibawa, dengan guru tampil berpakaian rapi, sopan dan wangi menjadikan nilai lebih bagi seorang peserta didik. Cara guru berjalan ke arah depan kelas yang penuh semangat, tidak loyo, tidak lesu akan menambah keyakinan murid akan hadirnya guru sesuai harapannya. Begitu pula cara duduk, berdiri, melangkah dan berkeliling di dekat peserta didiknya yang penuh wibawa dan diikuti kata-kata motivasi yang membakar semangat juang peserta didik menuntut ilmu. Dan gerakan tangan, anggukan kepala, tatapan mata yang lembut dan berbinar–binar mampu membuat semua informasi mengalir dengan tenang dan cepat diresap peserta didik.

Menjadi seorang guru bukanlah tugas yang ringan, coba bedakan, jika seorang petani pergi ke kebun, dia bekerja seharian, berhadapan dengan luasnya tanah yang akan digarap dan banyaknya tanaman yang harus diurus, petani ini tentu sangat letih tubuhnya, Seorang pengembala membawa binatang ternaknya ke padang yang luas pada pagi hari, membawa pulang lagi ternaknya di sore harinya, badannya amat letih, seorang pedagang mengurus banyak dagangannya, dia juga sangat lelah dan letih namun badan yang letih tersebut setelah beristirahat segar kembali dan keesokan harinya bersemangat lagi melakukan hal yang sama.

Guru berangkat pagi dari rumah, dia tidak mengurus kebun, tidak mengurus binatang ternak dan tidak pula mengurus barang dagangan. Tetapi yang diurusnya adalah anak mempunyai banyak keinginan dan harapan. Jika keinginan dan dan harapannya tidak terpenuhi akan muncul gejala tingkah laku yang sulit dikendalikan. Mengapa seorang peserta didik ribut di dalam kelas, berkelahi di depan kelas, dan mengejek temannya di luar kelas? Apakah peserta didik ini sudah terpenuhi keinginan dan harapannya? Dan mengapa pula ada seorang peserta didik yang tidur ketika gurunya menjelaskan pelajaran, melawan bila di tegur dan merusak barang milik temannya? Apakah peserta didik ini sudah terpenuhi keinginan dan harapannya?

Jika seorang guru menghadapi berbagai masalah tingkah laku murid di kelas, apa yang harus dilakukan seorang guru? Akankah lelah tubuhnya, letih pikirannya dan bahkan akankah terusik emosi, amarahnya dan mungkinkah menjadi frustasi? Menjadi seorang guru adalah bakat, menjadi seorang guru adalah hobi. Seseorang yang berbakat dan hobi menjadi seorang guru tentulah menjadikan setiap peristiwa yang dialaminya menjadi sebuah pengalaman yang akan ia tuangkan dalam rencana pembelajaran yang disusunnya di malam sahdu. Seorang guru akan membuat skenario cerita dalam pembelajaran esok harinya. Guru adalah aktor utama yang harus lebih baik berakting agar memudahkan pemeran pembantu memainkan akting yang baik pula. Dan ini hanya bisa dilakukan oleh guru yang sudah menjiwai perannya menjadi seorang guru.

Dengan panggilan hati seorang guru dalam mencari petunjuk Ilahi Rabbi bukan lagi karena dorongan atau niat yang lain seperti sekedar mencari gaji bulanan, tunjangan sertifikasi, kenaikan pangkat dan sebagainya. Karena menjadi seorang guru adalah mengajarkan sesuatu ilmu kepada peserta didik supaya peserta didik menjadi berilmu, beriman, berakhlak mulia, beramal sholeh, berwawasan global dan mencintai lingkungannya.

Jadilah guru sejati, sebagai aktor terbaik dalam mengajar dengan mengikuti skenario Allah, karena Allah adalah maha sutradara. Apa yang kita lakukan hendaklah yang menyejukkan hati murid kita, sirami mereka dengan wahyu Allah. Sebagai aktor terbaik bawalah mereka masuk kedalam sampan takwa yang berlabuh sampai ke surga Allah. Amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

belum ada saran dan masukan buat tulisanku...

10 Apr
Balas



search

New Post