Abdurrauf Shaleng

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Setelah Latto-Latto, Permainan Tradisional Apa Lagi?
Dok. Kakak beradik (Faiz dan Adibah) hobbi Latto-latto

Setelah Latto-Latto, Permainan Tradisional Apa Lagi?

Setelah LATTO-LATTO, Permainan Tradisional Apa lagi?

-----------------------------------------

#ByAbdurraufShaleng

LATTO-LATTO kini viral di mana-mana. Tak hanya anak-anak dan remaja, orang dewasa pun ada yang demam dengan permainan ini. Permainan Latto-latto adalah permainan tradisional yang sudah lama dimainkan anak-anak kampung di Sulawesi Selatan. Saya sendiri mengalaminya di Soppeng pada era tahun 80an silam. 

Disebut Latto-latto karena permainan ini dimainkan di tangan. Dengan cara membenturkan dua bola kecil dari plastik yang dipadatkan yang diikat dengan tali. Benturan dua bola ini menimbulkan suara keras yang berbunyi TOK TOK TOK...

Maraknya permainan Latto-latto disambut positif sejumlah orangtua. Termasuk saya yang masih memiliki dua anak usia sekolah dasar. Saya menduga bahwa kehadiran Latto-latto secara signifikan menurunkan ketergantungan anak pada Hp dan game online. Kita semua tahu efek buruk yang ditimbulkannya, mulai dari sikap asosial, pemahaman yang distortif tentang kehidupan nyata, sampai pada gangguan penglihatan.

Saya juga menduga bahwa permainan Latto-latto akan berkontribusi positif dalam merangsang perkembangan keterampilan motorik kasar, halus dan sosial sang anak. Sebab dalam permainan Latto- latto, terdapat unsur kecepatan, keseimbangan, konsentrasi, berpindah tempat, dan daya tahan otot. Demikian juga anak-anak akan mudah bersosialisasi kepada temannya. Anak yang bisa berLatto-latto akan saling berkompetisi. Lebih percaya diri dan mampu berbagi strategi untuk memainkan latto-latto dengan temannya. Berbeda tentunya dengan anak-anak yang bermain dengan Hpnya. Selalu sibuk sendiri dan cenderung kurang memperhatikan atau peduli dengan sekitarnya.

Bermain menjadi salah satu kunci bagi anak untuk belajar, berkembang, percaya diri, sejahtera dan sehat secara mental. Variasi dalam permainan pun sangat penting untuk diperhatikan ketika ingin mengembangkan seluruh area perkembangan anak.

SEBALIKNYA, pun diakui kalau permainan Latto-latto terkadang membuat bising dan pusing. Termasuk kasus bolanya lepas dari tali dan mengenai wajah anak-anak yang memainkan atau orang yang ada di dekatnya. Namun, kehadiran Latto-Latto menunjukkan bahwa permainan anak-anak “zaman old” tidak kalah menariknya dibanding dengan permainan anak era digital.

PERTANYAANNYA, seberapa lama permainan Latto-latto bisa bertahan? Apakah Latto-latto hadir sebagai antitesa dari jenuhnya anak-anak dengan game online? Atau Latto-latto justru menjadi bagian dari fenomena budaya pop permainan anak-anak. Muncul sejenak lalu menghilang begitu saja? Atau hanya menjadi bagian dari proyek viralisasi?

Di terakhir goresan ini, Saya ingin menutupnya dengan sebuah refleksi. Dulu kami tidak mengenal game online. Juga tidak pernah membayangkan akan hadirnya Hp. Kami hanya memikirkan ragam permainan tradisional dengan teman-teman di kampung, sampai lupa pulang ke rumah. Dan itu terlakoni dari musim ke musim permainan tradisional berikutnya.

Andai Hp waktu itu ada, mungkin saya tidak akan memegangnya sedikitpun. Jangankan Hp, makan pun sering saya lupa, karena begitu kuatnya hipnotis dari ragam permainan yang muncul bergantian sesuai musimnya. Antara lain: Maggolo (main bola), Maggoli (main kelereng), Mappasajang (Layang-Layang), Maggasing (Gasing) Massallo, Majjekaa, Makkaddaro, dan sejumlah permainan tradisional lainnya.

Untuk itu kehadiran Latto-latto, menjadi momentum menghadirkan permainan tradisional pada anak-anak modern kita. Untuk itu setelah Latto-latto, permainan tradisional apa lagi yang bisa diviralkan? Ayo cepat munculkan, mumpung anak-anak kita sudah mulai berjarak dengan handpone,...Ewakooo..!!

 

#Soppeng08Jan2023

#SalamPenggerak

#SalamPerubahan

#PelatihAhliPSP

#FasilitatorPSP

#KurikulumMerdeka

#MerdekaMengajar

#MerdekaBelajar

#SekolahPenggerak

#Bergerak

#Tergerak

#Menggerakkan

#Gasspoll

#Salamaki

#TapadaSalama🤲😄💪

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bisa jadi permainan tradisional hulahup atau juga sprentel, hehe....

08 Jan
Balas

yg mn itu hulahup dan sprenter bu hebatQ

20 Jan



search

New Post