Filosofi Kaktus (Tagur Ke-141)
Kaktus,
keras,
kecil,
berduri.
//
Dulu
Direndahkan,
Dipandang,
sebelah mata,
//
Karena dia
bukanlah mawar
yang mampu terus berbunga
yang hadir di setiap momen indah
//
Dia juga
bukanlah melati
yang harum semerbak
sepanjang masa
//
Padamu kupetik
Pelajaran ketelatenan
Merawat tanpa menyentuhmu
Mencintaimu tanpa berlebihan
//
Padamu kupetik
pelajaran ketegaran
Tidak muda layu
Tidak butuh banyak perawatan
//
Engkau
Menampakkan dirimu
Terdiam polos apa adanya
Sigap dengan duri-durimu
//
Namun engkau akan mekar
Menampakkan perhiasanmu yang indah
Hanya pada orang tulus penuh kesabaran
Merawat dan menyayangimu
----------------------------------------------------
#Salamaki To Pada Salama
#Soppeng, 09082020
#Tantangan Menulis 365 Hari
#TaGur Hari ke-141
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waoow keren banger puisinya, pak. Bolehkah bagi kaktusnya
Buleh mbak...he he he
Keren
He he he...thanks mbak
Wih..keren puisinya pak bos
He he he...thankd da mampir bu boss
Puisi nan indah sukses selalu pak
Wow, diksinya keren menewen, Pak!
Tengkiu bu Ija..salamaki