Kunjungan La Tobaja ke rumah La Mellong-1 (Tantangan Menulis Hari ke-111)
Kunjungan La Tobaja ke rumah La Mellong (1)
Sudah kukatakan kemarin dulu bahwa ambil saja olehmu Anreguru apa yang kau minta! Hanya sekali saja seorang raja yang memerintah mengeluarkan perkataan. Tak patut ia berkata dua kali. Lagi pula tak tahu aku menghitung jasamu padaku dan pada negeri Soppeng. Tak akan masuk Marioriawa, Baringeng, Goa-goa, dan Citta, ke dalam wilayah Soppeng jika bukan engkau Anreguru La Tobaja yang berdiplomasi dan mendesak orang Bone dan Wajo pada waktu perjanjian Timurung. Bertambahlah sepertiganya negeri kita ini, tanpa mengeluarkan setitik darah orang Soppeng.
Selanjutnya Datu Soppeng berkata, “Ketahuilah Pabbicara dan Sullewatang bahwa aku telah memberikan tanahku Cenrana, Pao dan Ganra kepada Anreguru La Tobaja. Setelah pertemuan ini, maka secara resmi posisi Cenrana, Pao dan Ganra telah kuserahkan kepada La Tobaja.” Mereka pun memaklumi dan menerima apapun keputusan Datu Soppeng. Sesudah pertemuan itu maka Pabbicara Cenrana dan Sullewatang Ganra pamit kepada Datu Soppeng.
Pada suatu waktu La Tobaja diperintahkan untuk melakukan kunjungan ke negeri Bone. Ia diperintahkan oleh Datu Soppeng melakukan peninjauan (semacam studi tiru) untuk memerhatikan apa sebab padi orang Bone tumbuh subur, berbiak ternaknya, berkembang ikan di sungai dan danaunya, serta bersatu padu rakyatnya. Setelah menerima perintah itu ia meminta kepada Datu Soppeng agar diijinkan membawa rombongan sebanyak seratus orang anggotanya. Datu pun mengijinkan La Tobaja membawa rombongan sebanyak seratus orang ke negeri Bone.
Saat tiba waktu yang ditentukan, berangkatlah rombongan itu dibawah pimpinan La Tobaja. Setelah tiba di negeri Bone, ia langsung melakukan peninjauan. Ia menjelajahi seluruh wilayah Bone yang terdiri dari Bone Utara, Bone Selatan, Bone Barat dan Bone Tirnur. Setelah peninjauan dilakukan maka berjumpalah ia dengan La Mellong di gelanggang kerajaan Bone yang besar. La Mellong berkata kepada La Tobaja, "Kuharapkan hai keluargaku, orang pandai Soppeng bersama temannya, berkenan kiranya meringankan langkah kaki, datang ke rumah kami agar terlihat kemiskinan keluarganya di Bone." Menjawab La Tobaja, katanya, "Tiada terkira kegembiraaku hai keluargaku, kami bertemu mendapat undangan datang ke rumah Tuan. Tetapi telah bersiap kami akan kembali ke Soppeng pada hari lusa. Kapan gerangan kami dikehendaki ada di rumah Tuan?" "Bagaimana kalau esok siang saja, kami menunggu kedatangan Tuan?" kata La Mellong. "Baiklah!" jawab La Tobaja.
Pada hari itu juga isteri La Mellong memanggil tetangganya. Mereka datang membantu, menunggu lebih dari seratus orang yang akan makan siang esok harinya. Keesokan paginya, disembelihlah dua ekor kambing dan beberapa ekor ayam dan ramailah wanita memasak. Keesokan harinya benarlah datang La Tobajak sampailah di depan rumah La Mellong. Tuan rumah segera menjemput tamunya, dibimbing naik ke rumah dan didudukkan di atas tikar bersusun. …(bersambung)
Salamaki To Pada Salama
#Soppeng, 10072020
#Tantangan Menulis 365 Hari
#TaGur Hari ke-111
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantaap ditunggu sambungannya...