Abdur Rohman

Om Roy, ada di balik meja MediaGuru, praktisi media sejak tahun 1996, dan masih setia sampai sekarang....

Selengkapnya
Navigasi Web
PERANG

PERANG

Kabar kurang mengenakkan beredar dini hari tadi (24/2/2022). Presiden Rusia Vladimer Putin telah membuat keputusan tentang operasi militer di Ukraina Timur. Itu artinya, resmi bakal terjadi perang terbuka antara dua negara bertetangga --yang dulunya juga satu kesatuan dalam Uni Soviet itu.

Bila gendereng perang telah ditabuh, maka krisis kemanusian akan terjadi. Korban harta juga nyawa pasti juga tidak akan bisa terelakkan lagi. Lebih dari itu, puluhan ribu bahkan lebih, anak-anak tak berdosa akan turut larut sebagai korban dan bakal kehilangan masa depan.

Sengketa Rusia vs Ukraina sebenarnya bukanlah hal baru bagi kedua belah pihak. Perseteruan kian memuncak, kala Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berniat menerima tawaran menggabungkan negaranya dengan NATO, sebuah organisasi pertahanan militer Atlantik Utara. NATO beranggotakan sejumlah negara Eropa dan Amerika Utara, yang di dalamnya terdapat Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Belanda, Kanada, Italia dan hampir negara-negara ternama di Eropa.

Presiden Rusia Putin sangat tidak suka atas keinginan Ukraina yang akan bergabung dengan NATO. Pasalnya, Rusia punya kepentingan mempertahankan wilayah Crimea yang dicaploknya 2014 lalu, dan dianggap masih bermasalah, karena banyak perlawasanan dari warga yang dianggapnya sebagai sparatis.

Dalam hal ini, Rusia ingin adanya pengakuan, khususnya dari Ukraina. Namun niatan Ukraina yang tercetus ingin bergabung dengan NATO dianggap Rusia akan menjadi batu sandungan. Pasalnya, NATO yang sangat didominasi kepentingan AS bisa saja menggagalkan kepentingan Putin yang tetap ingin mempertahankan hegeomoninya sebagai penguasa dunia.

Hal itu juga disampaikan pengamat politik internasional Alexander Baunov dari Moscow Carnegie Center (CNN: 24/2/22), bahwa secara paradoks, Rusia telah mencoba membalikkan statusnya sebagai kekuatan yang sudah kalah dalam Perang Dingin dengan menghidupkan kembali krisis ala Perang Dingin ala tiga dasawarsa lalu.

Ruang diplomasi sebenarnya telah dilakukan Presiden Ukraina Zelensky dengan mengontak langsung Putin. Akan tetapi, sang penguasa Rusia merasa lebih digdaya dan tak mau pengaruhnya disepelekan, tetap bersikukuh memprtahankan eskalasi militer terhadap Kiev yang coba dilindungi negara Barat.

Invasi Rusia atas Ukraina benar-benar terjadi, saat sejumlah kota besar di Ukraina dihujani bom oleh tantara Rusia, Kamis (24/2). Peristiwa mengerikan akan terus terjadi beberapa waktu ke depan, sampai ditemukan jalan keluar bagi kedua negara untuk melakukan genjatan senjata dan kembali ke meja diplomasi. Tapi, yang jelas Rusia dalam hal ini tidak main-main. Oleh karenanya sampai-sampai Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun memohon dengan sangat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang 'atas nama kemanusiaan'. Guterres kemudian menambahkan, perang akan melahirkan konsekuensi yang besar untuk Ukraina dan bahkan pada ekonomi dunia. "Presiden Putin, dalam nama kemanusiaan, tarik balik pasukan Anda ke Rusia," seru Guterres.

Semoga konflik Ukraina – Rusia ini segera berakhir dengan jalan damai, dan dunia kembali teduh dan nyaman bagi semua penghuninya. Wallahu a’lam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Peace om Roy, semoga Putin berubah haluan....

24 Feb
Balas

Keren ulasannya informatif, semoga m,ereka mengambil jalan damai, salam kenal pak, salam sukses

24 Feb
Balas

Luar biasa reportasenya Om Roy, Barokallah

24 Feb
Balas

Ulasan yang keren dan informatif.. Semoga ada jalan damai.

24 Feb
Balas

Keren ulasannya Om Roy. Semoga Putin memenuhi permintaan Sekjen PBB. Salam sukses dan sehat selalu Om Roy

24 Feb
Balas

semoga tdk terjadi perang... ulasan keren

24 Feb
Balas

Amin. Semoga segera damai. Salam sukses selalu om Roy.

24 Feb
Balas



search

New Post