Abu Husen

Guru Biologi di SMAN 1 Kasiman Bojonegoro sejak tahun 2005. Lulus S-1 dari Jurusan Biologi FMIPA Univeritas Negeri Malang Tahun 2004. Saat ini tinggal di sebuah...

Selengkapnya
Navigasi Web
BAKTI SOSIAL SMANIKA MELAWAN COVID-19 (BAGIAN 1)
Persiapan Bakti Sosial SMAN 1 Kasiman

BAKTI SOSIAL SMANIKA MELAWAN COVID-19 (BAGIAN 1)

BAKTI SOSIAL SMANIKA MELAWAN COVID-19 (BAGIAN 1)

Tantangan_Menulis_Gurusiana (H.5)

Oleh Abu Husen

Masa pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung cukup lama. Sejak diumumkan adanya penderita Covid-19 pertama kali oleh pemerintah pada tanggal 2 Maret 2020. Sejak pemerintah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi para ASN dan pegawai pemerintah lainnya dan Study From Home (SFH) bagi para siswa selama masa pandemi Covid-19, aku beberapa kali melihat Lek Giman tetanggaku mangayuh becaknya menuju ke pasar Cepu. Beliau mengayuh becak tanpa menggunakan masker. Selain Lek Giman, ada beberapa tetanggaku yang berprofesi sebagai tukang sayur, mereka tetap harus keluar rumah karena mereka menjadi satu-satunya harapan keluarganya untuk tetap mendapatkan rezeki di tengah masa sulit ini. Melihat beberapa tetanggaku yang tetap harus bekerja di luar rumah di masa pandemi Covid-19 hatiku terasa sedih. Aku membayangkan bahwa dengan kondisi tanpa perlindungan seperti itu, mereka rentan sekali tertular virus Corona di luar sana. Hati menjadi was-was karena mereka pasti melakukan kontak dan berbicara dengan orang yang ditemuinya. Bisa jadi orang yang diajak bicara sudah terpapar virus Corona sehingga mereka bisa tertular Covid-19.

Bertolak dari kekhawatiran tersebut, aku kemudian berpikir untuk mengajak siswa-siswiku untuk mengadakan sebuah gerakan untuk membantu orang-orang tersebut sekaligus melindungi mereka dan membantu program pemerintah untuk ikut serta mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat. Aku harus segera melaksanakan niat mulia tersebut.

“Imam, kamu sebagai ketua, tolong hubungi pengurus inti OSIS yaitu Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Besok siang kita bertemu di rumah saya. Saya ingin membahas sesuatu dengan kalian.” Aku mengirimkan pesan WhatsApp kepada ketua pengurus OSIS SMAN 1 Kasiman.

“Iya Pak, siap.” Jawab Imam. “Kira-kira apa Pak yang akan dibahas?”

“Begini lho Mam, saya ingin mengajak kalian untuk melakukan gerakan sosial untuk melawan penyebaran Covid-19” Jawabku.

“Baik pak, saya setuju. Teman-teman akan segera saya hubungi” jawab Imam.

Keesokan harinya, tepatnya Jumat, 17 April 2020, Imam dan beberapa pengurus OSIS datang ke rumah memenuhi undanganku. Imam kemudian memimpin rapat pengurus OSIS dan mempersilakan aku untuk menjelaskan maksudku mengundang mereka ke rumahku. Kemudian aku menjelaskan keinginanku untuk mengajak mereka melakukan sebuah gerakan peduli masyarakat yang sedang menghadapi pandemi Covid-19. Aku menjelaskan bahwa sebagai pelajar, kita harus mempunyai jiwa sosial kemanusiaan yang tinggi, peka dengan kondisi masyarakat yang sedang prihatin, dan memberikan bantuan sesuai kemampuan kita. Aku juga menjelaskan bahwa ditengah kegiatan WFH dan SFH yang dianjurkan pemerintah, ada orang-orang yang tetap harus bekerja di luar rumah pada masa pandemi Covid-19. Mereka yang bekerja di luar rumah tersebut tidak memiliki perlindungan yang dibutuhkan untuk menangkal penularan Covid-19 seperti masker dan hand sanitizer. Kami juga membahas bentuk bantuan yang akan diberikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan.

“Bagaimana? Bisa memahami penjelasan saya ya semuanya?”

“Bisa Pak, paham” Jawab mereka serempak. “Ok ada yang ditanyakan?” Pancingku. “Saya Pak. Mengingat kami ini masih pelajar, kira-kira Bantuan apa Pak yang bisa kita berikan kepada mereka?” Jalu bertanya mewakili teman-temannya. “Baik anak-anak, saya sudah memikirkan hal tersebut. Jadi bantuan yang kita berikan itu ya sesuai kemampuan kalian sebagai pelajar. Saya tidak memaksa untuk memberikan bantuan dalam jumlah yang besar dan banyak. Yang mudah dilakukan saja tetapi diperlukan oleh mereka, misalnya masker. Saya lihat para pedagang dan tukang becak yang tetap harus bekerja itu banyak yang tidak pakai masker. Padahal masker penting sekali untuk melindungi diri di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Masker kan murah, satu buahnya kalau dari penjahit antara 4000-5000 rupiah.” “Bagaimana pengadaannya Pak?” Evi bertanya.

“Kita carikan informasi dulu, barangkali di antara teman-teman kalian ada yang ibunya atau saudaranya penjahit yang bisa mengerjakan masker gitu.”

“Terus kami donasi berapa pak?”

“Donasi kalian minimal seharga 1 masker saja, 5000 rupiah. Kalau ada yang mau menambah boleh. Misalnya semua anak menyumbang Rp 5.000 maka Rp 5.000x35 anak = Rp 175.000. Kita bisa memperoleh sekitar 40 masker dengan dana Rp 175.000. Saya ingin kita bisa memberikan 100 masker. Nanti kekurangannya kita carikan donatur, mungkin bisa dari Bapak-Ibu guru SMAN 1 Kasiman. Bagaimana, setuju?” “Baik Pak, kami setuju.” Jawab mereka serempak. “Baiklah kalau setuju, setelah pertemuan ini, tolong Imam dan Alfin menginformasikan hasil pertemuan kepada teman-temannya dan meminta kesediaan teman-temannya untuk ikut membagikan masker. Kemudian Evi sebagai bendahara mengumpulkan dana dari teman-temannya, dan Jalu, Alvi, dan si Kembar Rana-Rani tolong mencari informasi tentang harga masker atau tanyakan ke teman-2 pengurus OSIS mungkin ada yang orang tuanya penjahit sehingga kita bisa meminta untuk dibuatkan masker.” Pungkasku. Kami menutup pertemuan hari itu dengan sebuah kesepakatan untuk menjalankan bakti sosial pembagian 100 masker untuk penduduk sekitar sekolah kami.

Pengurus Inti OSIS kemudian memberitahukan hasil pertemuan kami ke seluruh pengurus OSIS dan meminta kesediaan mereka untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Hasilnya hampir semua pengurus OSIS ingin terlibat dalam kegiatan 100 masker yang akan diadakan. Kami berharap agar rencana kami dapat terlaksana dan kegiatan bakti sosial pembagian masker nanti dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih kunjungannya P Prap..

27 May
Balas

Semoga Pandemi COVID-19 Segera tuntas. Aamiin. Selamat Bapak Husen Waka Kesiswaan SMAN 1 Kasiman

27 May
Balas

Selain berbagi juga membentuk karakter anak2 ya pak..salam sukses

27 May
Balas

Betul Pak.. Dan Alhamdulillah anak-anak kami menunjukkan kepedulian yang luar biasa.

27 May



search

New Post