BAKTI SOSIAL SMANIKA MELAWAN COVID-19 (BAGIAN 2)

Tantangan_Menulis_Gurusiana (H.6)

Oleh Abu Husen

Keesokan harinya aku menghubungi Riza, sahabatku yang beberapa lalu bercerita tentang gerakan komunitasnya membagikan masker di wilayah Cepu. Aku segera menyampaikan rencanaku dan pengurus OSIS SMAN 1 Kasiman kepadanya. Aku menanyakan tempat komunitasnya memesan masker dan berapa harganya. Riza menyebutkan nama konveksi langganannya dan dia menawarkan agar aku memesan masker di konveksi langganannya tersebut dengan harga normal dan kualitas bagus. Riza malah memberikan tawaran menarik kepadaku, jika kami memesan minimal seratus masker maka dia akan memintakan tambahan 100 masker lagi dari komunitasnya untuk kami bagikan di wilayah Kasiman dan Kedewan. Tentu saja kusambut tawaran tersebut dengan senang, karena kami akan mendapat tambahan lebih banyak masker untuk dibagikan. Akupun segera memesan 100 masker kepada pihak konveksi dan dijanjikan waktu seminggu hingga pesanan masker selesai.

Aku membagikan informasi lewat grup WhatsApp pengurus OSIS tentang pembicaraanku dengan Riza. Mereka menyetujui dan juga senang karena mendapatkan tambahan 100 masker lagi. Kami merencanakan hari pembagian masker yaitu hari Senin tanggal 27 April 2020. Karena ada tambahan jumlah masker yang akan dibagi, para pengurus OSIS mngusulkan kepadaku agar masker di bagi dalam beberapa desa. Aku menyetujui usulan tersebut, namun aku meminta agar ada penanggung jawab dan petugas yang membagi pada setiap desa yang menjadi sasaran pembagian masker. Aku juga meminta kepastian tentang jumlah pengurus OSIS yang akan mengikuti kegiatan bakti sosial pembagian masker.

Mendekati hari pelaksanaan pembagian masker, kami mendapatkan tambahan lagi 100 masker dari beberapa Bapak-Ibu Guru SMAN 1 Kasiman. Sehingga total masker yang akan kami bagikan berjumlah 300 masker. Alhamdulillah Allah menunjukkan pertolongannya bahwa ketika kami berniat baik maka akan dipermudah, dari semula ingin membagikan 100 masker ternyata berlipat 3x menjadi 300 masker yang bisa kami bagikan.

Hari Minggu tanggal 26 April 2020 kami mengadakan pertemuan terakhir membahas teknis pelaksanaan pembagian masker. Kami memastikan rencana pembagian masker di beberapa desa di wilayah kecamatan Kasiman, Kedewan, dan Sambong. Sehingga pembagian masker tidak hanya dilakukan di desa Kasiman tempat sekolah kami berada. Aku mengingatkan kembali kepada anak-anakku pengurus OSIS untuk membagikan masker kepada orang-orang yang membutuhkan, yaitu para penjual sayur di desa masing-masing dan tukang becak yang ada di lingkungan mereka serta penduduk yang harus bekerja keluar rumah di saat pandemi Covid-19.

Hari Senin pagi tanggal 27 April 2020 kegiatan bakti sosial pembagian masker kami jalankan. Alhamdulillah secara umum kegiatan berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti.

Namun ada beberapa chat bernada curhat dari beberapa pengurus OSIS di grup WA mereka.

“Pak, tadi lho di desa saya heboh!” Chat Elin. “Heboh gimana?” Tanyaku.

“Kan kami datang ke tempat jualannya Bu A, kami kasih masker untuk dipakai gitu. Ternyata ada pembeli yang minta pak, kebetulan kan saya dah kenal, lha dia langsung main ambil masker yang ada di tas saya.” Curhat si Elin. “Terus bagaimana?” Tanyaku. “Saya jelasin kalau maskernya kami bagi untuk yang membutuhkan bu. Eh dia menjawab dengan ketus Pak, saya juga butuh mbak kalau ada masker gratis, masa' tidak boleh? Katanya mau ngasih bantuan? Ya sudah kemudian saya kasihkan saja Pak.” Cuhat Elin. “Ya tidak apa-apa, memang kadang-kadang kita menemukan orang yang seperti itu, dihadapi dengan sabar saja. Asalkan maskernya masih cukup jumlahnya, dikasih tidak apa-apa.” Jawabku.

“Ada yang lebih heboh lagi Pak!” Abi ikut bercerita. “Apa itu?” Tanyaku. “Masa’ saya tadi waktu bagi masker, malah dibilang gini: bagi-bagi kok masker to mas, uang gitu lho. Ya saya jawab, please deh bu, saya ini kan pelajar, uang darimana? Uang saku saya aja dikurangi orang tua di masa pandemi Corona ini. Kesel saya Pak, dibantu tidak terima kasih malah minta yang aneh-aneh.” Abi menumpahkan kekesalannya lewat chat WA.

“Yang sabar ya anak-anak, karena kita memang menghadapi berbagai macam tipe orang. Tetap sabar dan ikhlas ya anak-anak. Yang penting kegiatan lancar kan?” Aku menasehati mereka. “Iya pak Alhamdulillah lancar.” Jawab Abi. Teman-temannya yang lain juga melaporkan bahwa kegiatan berjalan lancar. Alhamdulillah kegiatan bakti sosial pembagian masker dari pengurus OSIS SMAN 1 Kasiman berjalan dengan aman dan lancar. Hal itu terlihat dari percakapan dan juga dari beberapa foto dokumentasi kegiatan yang mereka kirimkan di grup WA pengurus OSIS. Kami yakin Allah telah mempermudah pelaksanaan niat baik kami dalam membantu sesama. Di balik semua itu, aku merasa senang, bukan hanya karena lancarnya kegiatan kami. Tetapi lebih dari itu, aku bangga sekali bisa membimbing anak-anak berhati emas ini. Meskipun di tengah keterbatasan mereka yang berasal dari berbagai keluarga dengan kondisi perekonomian yang berbeda-beda, mereka menunjukkan jiwa sosial dan karakter peduli sesama yang sangat baik. Aku senang sekali diberi kesempatan untuk membersamai mereka dalam satu fase kehidupan mereka yang berharga. Aku bedoa semoga Allah membalas kebaikan hati anak-anakku dengan sebaik-baiknya pahala dan semoga mereka menjadi orang sukses di masa depannya kelak. Aku juga yakin orang-orang yang menerima uluran tangan mereka dalam kegiatan bakti sosial tersebut juga mendoakan hal yang sama denganku. Terima kasih anak-anakku.