Abu Husen

Guru Biologi di SMAN 1 Kasiman Bojonegoro sejak tahun 2005. Lulus S-1 dari Jurusan Biologi FMIPA Univeritas Negeri Malang Tahun 2004. Saat ini tinggal di sebuah...

Selengkapnya
Navigasi Web
CERDAS MEMAHAMI TAGAR INDONESIA TERSERAH
Kolase foto #IndonesiaTerserah

CERDAS MEMAHAMI TAGAR INDONESIA TERSERAH

CERDAS MEMAHAMI TAGAR #INDONESIATERSERAH

#Tantangan_Menulis_Gurusiana(H.1)

Oleh: Abu Husen

Tagar #IndonesiaTerserah booming di dunia maya akhir-akhir ini. Seperti terlihat di Twitter, tagar #IndonesiaTerserah menjadi trending sejak Jumat, 15 Mei 2020 hingga Sabtu, 16 Mei 2020. Bahkan tagar tersebut tetap viral dan menjadi perbincangan di berbagai media mainstream hingga berhari-hari kemudian di akhir bulan Mei tahun 2020.

Selain tenaga medis, tagar #IndonesiaTerserah juga diviralkan oleh netizen dari berbagai daerah di Indonesia yang selama ini merasa sudah mematuhi anjuran pemerintah Indonesia untuk stay at home demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Tagar #IndonesiaTerserah ditengarai merupakan ungkapan protes dari tenaga medis dan netizen karena sehari sebelumnya yaitu pada hari Kamis, 14 Mei 2020 terjadi penumpukan calon penumpang di bandara Soekarno Hatta Tangerang tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Penumpukan calon penumpang tersebut terjadi setelah pemerintah Republik Indonesia melalui Menhub memperbolehkan berbagai moda transportasi beroperasi kembali mulai hari Kamis tanggal 7 Mei 2020 (www.detik.com).

Pemberian izin beroperasinya kembali semua moda transportasi diyakini merupakan langkah awal pemerintah untuk menerapkan rencana pelonggaran PSBB mulai bulan Juni 2020. Hal tersebut ternyata disambut dengan meriah dan gegap gempita oleh sebagian masyarakat dengan memenuhi bandara dan juga tingginya gelombang mudik yang dilakukan diberbagai daerah meskipun pemerintah sudah menyatakan bahwa mudik tetap dilarang. Ketidakpedulian masyarakat terhadap situasi pandemi Covid-19 semakin tampak dari ramainya pusat pebelanjaan seminggu menjelang Idul Fitri 1441 H/2020 M. Masyarakat yang selama ini dinilai cukup patuh terhadap himbauan stay at home seakan mendapat lampu hijau untuk beraktifitas secara normal berdasarkan rencana pelonggaran PSBB oleh pemerintah.  

Inkonsistensi pemerintah dalam menerapkan berbagai kebijakan dalam masa pandemi Covid-19 dan juga sikap masa bodoh masyarakat inilah yang menyebabkan munculnya tagar #IndonesiaTerserah. Tenaga kesehatan dan netizen yang patuh merasa kecewa terhadap penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah. Masyarakat merasa bahwa usaha mereka untuk mematuhi anjuran pemerintah untuk stay at home menjadi sia-sia karena pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan yang kontraproduktif. Setelah sebelumnya pemerintah terlihat serius menangani pandemi Covid-19 dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah (www.kompas.com) dan juga membatasi operasional transportasi serta mengeluarkan larangan mudik (www.detik.com), pemerintah justru mengeluarkan kebijakan yang berlawanan dengan memperbolehkan berbagai moda transportasi beroperasi kembali dan rencana pelonggaran PSBB di berbagai daerah.

Bagaimana seharusnya sikap Pemerintah Republik Indonesia sebagai pengatur negeri dan kita sebagai anggota masyarakat dalam menghadapi Tagar #IndonesiaTerserah tersebut. Tagar tersebut adalah ungkapan kekecewaan tenaga kesehatan dan sebagian masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Seharusnya pemerintah konsisten dalam menerapkan suatu aturan misalnya dalam penerapan PSBB dan pembatasan moda transportasi. Pemerintah sudah tepat dalam menerapkan PSBB di berbagai daerah, pemerintah sehartusnya tidak perlu melempar berbagai wacana tentang pelonggaran PSBB hingga grafik penderita Covid-19 terbukti telah menunjukkan penurunan jumlah penderita. Pemerintah juga harus bersikap adil dan tegas dalam penerapan PSBB tersebut. Misalnya dengan bersikap tegas terhadap para pemilik pusat perbelanjaan dan warga masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan dalam operasionalnya. Kita tidak menutup mata bahwa kegiatan perekonomian masyarakat perlu tetap berputar. Tetapi ketegasan pemerintah dalam menghimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan ibadah di masjid, gereja, dan rumah ibadah lainnya namun melakukan pembiaran terhadap membeludaknya masyarakat di pasar dan pusat-pusat perbelanjaan jelas menyakiti hati umat beragama dan terkesan tidak adil di tengah usaha penanganan pandemi Covid-19. Masyarakat akan patuh selama pemerintah adil, tegas, dan konsisten dalam segala usaha penanganan pandemi Covid-19. Namun ketidakadilan, sikap plin-plan dan inkonsistensi pemerintah dalam menerapkan suatu peraturan akan berdampak buruk terhadap kepatuhan dan kepedulian masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dalam masa pandemi Covid-19.

Sebagai anggota masyarakat kita juga harus cerdas dalam menyikapi tagar #IndonesiaTerserah. Tagar tersebut bukanlah berarti tenaga medis telah menyerah untuk peduli dan merawat para pasien positif Covid-19. Tenaga medis sama sekali tidak putus asa dan menyerah terbukti mereka tetap bertugas meskipun dalam keadaan lelah dan bahkan sebagian diantara mereka juga telah  menjadi korban meninggal akibat terjangkit virus corona. Viralnya tagar #IndonesiaTerserah tersebut dapat dimaknai bahwa tenaga medis benar-benar meminta kita sebagai anggota masyarakat untuk bekerja sama dalam penanganan pandemi Covid-19. Sebagai anggota masyarakat yang peduli dan mempunyai hati nurani, kita harus patuhi himbauan pemerintah untuk stay at home dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari di kala pandemi Covid-19. Kita tidak boleh ikut-ikutan masa bodoh terhadap kesehatan diri sendiri dengan ikut berdesa-desakan di pusat perbelanjaan demi sebuah baju baru seperti yang dilakukan oleh sebagian anggota masyarakat yang lain. Setidaknya jika kita patuh dan melakukan protokol kesehatan, kita akan menjaga diri kita sendiri dan juga keluarga terdekat kita untuk tetap sehat dan terhindar dari penyakit akibat wabah corona ini. Bukankah menjaga diri sendiri dan keluarga agar tetap sehat merupakan sesuatu yang sangat penting dan bukti cinta kita terhadap keluarga?

 

Daftar Rujukan:

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/16/13084531/pemerintah-telah-setujui-psbb-di-11-daerah

https://news.detik.com/berita/d-4989009/larangan-mudik-resmi-berlaku

https://travel.detik.com/travel-news/d-5005374/transportasi-umum-kembali-beroperasi-boleh-mudik-atau-enggak-sih

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Iya Bu.. Dan akhirnya di tengah situasi masa bodoh ini, kita hanya bisa melindungi diri sendiri dan keluarga secara maksimal. Salam Literasi. Terima kasih berkenan mampir..

22 May
Balas

Ironis sekali. Di satu sisi para tenaga medis berjuang melawan kovid 19, sementara masyarakat sebagian masih belum peduli terhadap anjuran pemerintah dalam memberantas wabah covid19. Semoga masyarakat diberikan kesadaran yang tinggi dalam membantu pemerintah mengatasi penyebaran virus Corona.

22 May
Balas

Menyadarkan orang yang memiliki tingkat egoisme tinggi susah Pak. Saya sendiri ketika mengingatkan orang yang keluar gak pakai masker, ehhh malah dimarahin. Arogan juga. Ya udah saya diamkan saja deh. Seperti tadilah Pak #Terserah. Nah, kalau begini kan harapan untuk cepat kembali normal hanya impian semata kan. Terimakasih Pak.

22 May
Balas

Wajarlah kalau Garda Terdepan mengucapkan kata "Terserah" soalnya masyarakat bertindak semaunya dan tak mematuhi himbauan pemerintah.Wajar kalau Garda Terdepan kecewa, soalnya mereka sudah berjuang mati -matian demi Indonesia sehat dan perjuangannya didia - siakan oleh orang yang tak mau patuh pada aturan.Salam kenal dan salam literasi.

22 May
Balas

Mantap Bapak Husen. Oh ya kok Tantangan Hari Ke-1 lagi? Berapa Kali Remidi?Lanjutkan, Bapak Husen. Assalamu'alaikum.

22 May
Balas



search

New Post