ENTAH SAMPAI KAPAN?
ENTAH SAMPAI KAPAN?
#Tantangan Menulis Gurusiana (H.1)
Oleh: Abu Husen
Entah mengapa, hatiku selalu khawatir
Entah kenapa, pikiranku begitu berkabut
Entah sampai kapan?
Hati ini terus menerus resah
Entah sampai kapan?
Kekhawatiran ini terus membayang
Seakan-akan mendung selalu bergelayut di hari-hariku
Seolah-olah matahari tidak pernah menerangi jalanku
Kata orang bijak
Itu karena aku terlalu mengkhawatirkan masalah dunia
Bukan sungguh bukan
aku memang manusia biasa
tapi ku percaya Tuhan Yang Maha Mengatur rezekiku
Kata seorang sahabat
Itu karena aku terlalu khawatirkan masa depan
Yang sesungguhnya sudah tertulis di lauhul mahfudz
Tidak, tidak karena itu
Justru aku ingin melepas jabatan ini
Sungguh aku ingin lepas dari semua ini
Yang membuatku tahu bahwa
Diantara mereka yang ku anggap teman
Ternyata menginginkan tempatku ini
Diantara mereka yang ku anggap rekan
Ada yang ingin menghujamku dari belakang
Tak jarang aku merasa sendiri
Seringkali aku merasa usahaku tak berarti
Mereka katakan semua ini salahku
Mereka berbisik bahwa aku tak mampu
Padahal segala daya tlah kucoba
Segala asa tlah ku jawab
Dan para pendengki itu juga nikmati keringatku
Sambil sunggingkan senyum palsu
Entah sampai kapan hal ini kan berlaku?
Sungguh ku ingin pergi
Aku tak inginkan jabatan itu
Aku tak harapkan beban ini
Justru ku ingin pergi dan berlalu
Ku Kan Meletakkan semua ini
Meninggalkan semua kebusukan ini
Pinggiran Bojonegoro, 29 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar