
SIAPAKAH YANG LEBIH BERBAHAYA? Tantangan Menulis Gurusiana (H.1) Oleh Abu Husen
Akhirnya setelah hampir 2 bulan mewabahnya virus Corona, Covid-19, yang dimulai dari Wuhan China, Pemerintah Indonesia mengumumkan (lebih tepatnya mengakui) bahwa ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus mematikan ini. Tak tanggung-tanggung, Pengumuman terjangkitnya WNI oleh virus corona tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Sikap ksatria ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo dengan memberikan keterangan pers secara langsung dibandingkan menugaskan jubir kepresidenan atau pihak Kementerian Kesehatan tentang 2 WNI yang terinfeksi virus corona pada hari Senin, 2 Maret 2020.
Kepanikan pun segera melanda masyarakat Indonesia yang selama ini begitu percaya diri bahwa virus Corona tidak akan menyerang warga negara dengan iklim tropis ini. Masyarakat dininabobokkan oleh statemen-statemen dari berbagai tokoh bahwa virus corona tidak bisa menjangkiti WNI karena Indonesia adalah negara tropis yang bersuhu panas sehingga tidak dapat menjadi tempat hidup yang baik bagi virus Corona (Dwianto, 2020). Ada juga yang berpendapat bahwa WNI sudah terbiasa menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan seringnya membasuh wajah dan tangan dalam kegiatan sehari-hari. Ironisnya lagi ada juga yang membuat candaan mewabahnya virus Corona dengan membuat plesetan kepanjangannya dan mengemasnya dalam sebuah lagu. Sungguh sebuah olok-olok yang tanpa empati dan sangat jauh dari niai-nilai kemanusiaan.
Masyarakat yang sudah dijejali dengan pemberitaan serangan virus Corona dari Negara China dan Negara-negara lain yang telah terjangkiti, segera berusaha mencari cara untuk melindungi diri. Salah satunya cara berbondong-bondong membeli masker dan hand sanitizer. Hal ini dapat dimaklumi karena selain 2 WNI yang positif terinfeksi virus Corona di depok, ada juga beberapa WNI yang dirawat dengan status suspect corona meskipun belum tentu positif di beberapa daerah di Indonesia (Rahayu, 2020).
Sayangnya di tengah kepanikan masyarakat Indonesia, ternyata ada pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan kepanikan tersebut dengan memborong persediaan masker dan hand sanitizerdi toko-toko, apotik, dan supermarket. Jika masyarakat awam membeli masker dan hand sanitizer untuk dipakai sendiri dan anggota keluarganya. Para spekulan ini memborong masker dan hand sanitizer untuk dijual kembali kepada masyarakat dengan harga yang setinggi-tingginya. Padahal di waktu yang hampir bersamaan dengan ditemukannya WNI yang positif terjangkit Corona, Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan Jogjakarta juga dikejutkan dengan erupsi Gunung Merapi. Sehingga bagi masyarakat di sekitar Gunung Merapi, masker menjadi kebutuhan pokok dan wajib digunakan untuk melindungi mereka dari serangan debu hasil erupsi Gunung Merapi.
Sebagai manusia dan anggota masyarakat kita menjadi bertanya-tanya. Siapakah mereka yang telah memborong dan menimbun masker dan hand sanitizer di tengah-tengah kebingungan masyarakat akan serangan Covid-19 yang telah sampai ke Indonesia? Siapakah yang tega menimbun masker disaat warga di sekitar Gunung Merapi begitu membutuhkannya untuk kesehatan mereka dari ancaman debu vulkanik? Siapakah yang tega mengambil untung di atas derita masyarakat umum? Apakah mereka masih manusia ataukah alien yang datang dari planet khayalan? Sebenarnya siapakah yang lebih berbahaya? Manusia yang tega mengambil untung dari penderitaan manusia lain ataukah virus Corona?
Bojonegoro, 4 Maret 2020.
Daftar Pustaka:
Dwianto, Achmad Reyhan. 2020. Pakar Mikrobiologi Sebut Iklim Tropis Indonesia Bikin Virus Corona Inaktif. Diakses pada 4 Maret 2020, dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4879124/pakar-mikrobiologi-sebut-iklim-tropis-indonesia-bikin-virus-corona-inaktif.
Kemkes. 2020. Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus. Diakses pada 4 Maret 2020, dari https://www.kemkes.go.id/article/view/20012900002/Kesiapsiagaan-menghadapi-Infeksi-Novel-Coronavirus.html. Rahayu, Lisye Sri. 2020. Kemenkes Terima 446 Spesimen: 2 Positif Corona, 10 Berstatus 'Didalami'. Diakses pada 4 Maret 2020, dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4925610/kemenkes-terima-446-spesimen-2-positif-corona-10-berstatus-didalami.Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar