Sabtu pagi mulai pukul 08.00 beberapa siswa sudah kumpul di depan bengkel otomotif dan pengelasan SMK PGRI 1 Surakarta. Kebijakan lima hari kerja tidak menyurutkan beberapa siswa untuk mengikuti pelajaran ekstra kurikuler pada hari Sabtu. Pada hari Sabtu dilaksanakan ekstrakurikuler (eskul) khususnya eskul mata pelajaran produktif. Selain eskul futsal, volley dan pencak silat, eskul produktif sifatnya memberi tambahan kompetensi.

Eskul servis sepeda motor diberikan untuk memberi kompetensi pada siswa khususnya siswa-siswa yang mengambil program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Penambahan kompetensi Teknik Sepeda Motor (TSM) diharapkan siswa tidak hanya memiliki kompetensi tentang kendaraan ringan, tetapi juga dapat memperbaiki sepeda motor. Animo siswa yang mengikuti eskul Teknik Sepeda Motor lumayan bagus. Bahkan tidak sedikit mereka membawa sepeda motor sendiri untuk diservis atau dimodivikasi di bengkel otomotif.

Pembelajaran langsung praktek dan dipandu oleh satu orang instruktur dari guru otomotif. Siswa yang mengikuti eskul ini menggunakan model pembelajaran problem solving. Ketika ada permasalah di sepeda motor siswa, kemudian siswa tersebut membawanya ke sekolah untuk memperbaiki sendiri dengan pendampingan guru otomotif. Peralatan dan perlengkapan untuk membongkar dan memperbaiki sudah disediakan oleh sekolah. Siswa tinggal membawa sepeda motornya untuk diperbaiki. Siswa dapat puas dengan memperbaiki sendiri dan mendapat pengalaman pada saat memperbaiki sepeda motornya.

Ada juga siswa yang belum memiliki sepeda motor ikut eskul servis sepeda motor. Satu buah sepeda motor yang dimiliki oleh bengkel sekolah dijadikan obyek untuk mengasah kemampuan servis sepeda motor. Untuk sepeda motor yang sudah tidak layak jalan digunakan untuk latihan everhoul mesin. Apabila kendaraan yang dimiliki siswa masih eman-eman untuk dibongkar, biasanya overhaul mesin menggunakan sepeda motor yang sudah tidak layak jalan.

Sepeda motor sudah bukan lagi barang yang mewah. Hampir sebagian besar siswa dapat naik motor dan mayoritas banyak yang membawa sepeda motor ke sekolah. Pelaksanaan eskul servis sepeda motor berada dibengkel otomotif. Pada lima hari Senin sampai dengan Jum’at digunakan mempelajari teknik kendaraan ringan (servis mobil), sedangkan hari Sabtu full digunakan untuk eskul tidak digunakan untuk pembelajaran praktik produktif.

Pada saat lulus nanti tidak menutup kemungkinan, bagi siswa yang sudah memiliki kompetensi tambahan tentang sepeda motor, dapat digunakan untuk bekerja di bengkel-bengkel sepeda motor. Sehinggga tidak terikat harus bekerja di bidang teknik kendaraan ringan (mobil), tetapi dapat juga mengembangkan diri ke sepeda motor. Pada saat lulus dapat bekerja di bengkel mobil atau bengkel sepeda motor, karena pada teknik sepeda motor dan teknik kendaraan ringan masih satu rumpun otomotif.

Bagi siswa yang menekuni servis kendaraan ringan (mobil), pada hari Sabtu juga diberikan eskul tentang belajar sopir mobil. Mobil yang masih layak jalan digunakan untuk latihan siswa menjadi sopir. Kemampuan mengoperasikan mobil ini diharapkan agar lulusan SMK PGRI 1 Surakarta kelak dapat kompeten dalam perbaikan dan perawatan kendaraan juga dapat mengendarainya.

Rute yang digunakan siswa untuk latihan mengendarai mobil di sekitar sekolah. Kadang-kadang kalau sudah mulai lancar mengendarai mobil dapat dilakukan di sekitar rumah siswa yang tidak jauh dari sekolah. Masyarakat akan tahu dan siswa semakin senang seolah-olah sudah memiliki mobil dan lancar dalam mengendarainya. Mereka berlatih secara bergantian, bagi yang sudah mencoba mengendarai mobil selanjutnya menunggu dan ikut di dalam mobil. Sekolah terletak di pingggir kota sehingga apabila berlatih mengendarai mobil ke pedesaan kondisi jalan masih relatif belum ramai. “Selamat berlatih dan semoga dapat bermanfaat Nak,” batinku.

Surakarta, 25 Nopember 2017