Achmad Junaidi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU SEJATI, BERKAKI EMPAT (Bagian I: Kaki Pertama)

GURU SEJATI, BERKAKI EMPAT (Bagian I: Kaki Pertama)

GURU SEJATI, BERKAKI EMPAT

(Bagian I: Kaki Pertama)

Oleh Achmad Junaidi Alfaruqi Al Madury

Dari Ibnu Mas’ud Nabi SWA berdoa:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu bimbingan (petunjuk), ketaqwaan, keterjagaan, dan kekayaan)” (HR. Muslim no. 2721, At Tirmidzi no. 3489, Ibnu Majah no. 3105, Ibnu Hibban no. 900 dan yang lainnya)

Mengutip pernyataan Anis Baswedan bahwa “ Nabi SAW adalah guru sejati yang tak hanya mengajar tapi juga menjadi teladan terbaik”. Jadi Guru Sejati adalah guru yang senantiasa mentransformasi diri (harapan, doa, impian, dan eksistensi) menjadi seseorang yang mempunyai peran ganda, yakni disamping mengajar (muallim) melainkan juga menjadi teladan (uswah). Guru sejati sejatinya bukan hanya mengajar tetapi juga menguswah.

Nabi SAW adalah figur yang sepantasnya penyandang Sang Guru Sejati. Melalui hadist Ibnu Mas’ud tersebut dapat dipahami bahwa Nabi SAW menginginkan kita (sebagai guru) berpijak pada 4 hal (kaki), yakni: a) Bimbingan (Al Huda), yaitu petunjuk yang sempurna dari Allah untuk menjalani jalan yang lurus, b)Takwa (At Taqwa), yaitu ketundukan yang menyeluruh dalam segala aspek (agama, social, budaya, dll) dengan menjalankan diperintahkan perintah dan dan menjahui yang terlarang, c)Terpelihara (Al ‘Afaf), yaitu memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak, dan menjatuhkan, dan d) Kaya (Al Qina) yaitu kekayaan hati, sehingga tidak merasa bergantung dan terlalu mengharapkan apa yang ada di tangan manusia, melainkan bergantung dan berharap pada apa yang ada di tangan Allah SWT.

Sejatinya, Guru Sejati adalah seseorang yang mampu menapaki peran gandanya (mengajar, menguswah) dengan berpijak pada 4 hal (kaki) sebagaimana tersebut di atas. Inilah makna yang dimaksudkan oleh penulis dengan “Guru Sejati Berkaki Empat”. Penjelasan Guru Sejati Berkaki Empat adalah sebagai berikut:

1. Bimbingan (Al Huda)

Al Huda adalah penjelasan dan petunjuk jalan yang sempurna dari Allah SWT yang akan menyampaikan kepada tujuan dengan menjalani jalan (metode) yang lurus (benar). Al Huda merupakan bekal utama seorang guru, karena guru memberitahu, menjelaskan, mendemonstrasikan pengetahuan. Namun hal paling penting dari kiprah seorang guru bagaimana ia dapat menumbuhkan keingitahuan anak didiknya dan mengarahkannya dengan cara yang paling mereka sukai dan minati. Guru memastikan bahwa anak didiknya telah mendapati rasa aman, dihidarkan dari cemoohan dan celaan, berekspresi dan berekplorasi dengan leluasa, merasakan kehadirannya dirindukan yang senantiasa member inspirasi dan membangun optimisme, karena guru haruslah seorang inspirator yang inspiratif. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk menginspirasi anak didiknya, diantaranya:

a. Rutinkan membaca dan teruslah membaca!

Membaca pintu dunia. Membaca mampu malatih daya ingat dan konsentrasi. Membaca yang rutin mampu mendistimulasi otak untuk terbiasa mengolah pikiran dan memori serta fokus terhadap suatu hal selama beberapa waktu. Sebagaima tubuh yang butuh olah raga supaya badan terasa segar bugar, otak juga butuh olah otak untuk mempertahankan fungsinya. Otak mempunyai fungsi kognitif seperti kemampuan daya ingat dan konsentrasi. Olah otak adalah membaca, dengan baca memperluas pengetahuan dan mendatangkan banyak pembelajaran baru, membuka cakrawala alam semesta. Membaca adalah perintah Allah SWT, Tuhan telah menciptakan manusia dari segumpal darah, yang mengajar dengan perantara tulisan (pena), yang mengajarkan manusia terhadap apa yang tidak diketahuinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5)

Beberapa tips yang bisa dijadikan alternatif dalam membaca, diantaranya adalah:

1) Sempatkanlah membaca walaupun hanya (minimal) 20-30 menit dan pilihlah topik tulisan yang relevan dengan profesi anda.

2) Bacalah tulisan (buku) sampai habis dan tuntas (menyeluruh)

3) Upayakan untuk sempat mencatat (menulis) intisari tulisan

4) Cobalah mengulas tulisan yang telah dibaca

5) Bermitralah dengan orang lain (sesama penggemar, atau anak didik) untuk mendiskusikan tulisan yang dibaca

6) Berbagilah ilmu dan pengalaman dengan yang lain (media social, dll)

b. Jadilah model (keteladanan) yang baik untuk orang lain!

Keteladanan adalah hal-hal yang ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain yang memiliki nilai-nilai positif. Nilai-nilai ini akan terbina bila dijadikan kebiasaan atau gaya hidup yang menjadi energi yang sangat dahsyat untuk meraih kesuksesan. Aristoteles berkata: “Kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali. Maka keunggulan bukan tindakan, tetapi kebiasaan (model)”. Keteladanan memberikan pengaruh positif terhadap orang lain, karena mereka lebih banyak melihat apa yang kita lakukan daripada mendengar apa yang kita omongkan. Sedangkan keteladanan yang dibiasakan menjadikan segalanya otomatis, tidak perlu berpikir, tidak ada kesulitan, semuanya mudah dan dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

Nabi SAW sebagai Guru Sejati adalah pribadi yang dijadikan sebagai model untuk diteladadi. Allah SWT berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik bagi yang mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian.” (QS Al-Ahzab [33]: 2l).

c. Pedulilah pada orang lain!

Kepedulian dimaknai sebagai panggilan hati untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi pada sesame saudaranya di sekitar kita. Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada orang lain. Kepedulian kepada orang-orang yang “tak beruntung” dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian dari ajaran mulia Islam. Mereka tidak menganiaya, berkorban demi kehoramatan (menutub aib) sesama saudara, membebaskan kesusahan, yang mendapatkan kelebihan rezeki diwajibkan membantu atau mengurangi beban penderitaan kaum yang lemah, dan lain sebagainya. Nabi SAW bersabda melalui Abdullah Bin Umar RA

عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهُ ص . م : الْمُسْلِمُ اَخُوالْمُسْلِمْ لاَ يَظْلِمُهُ وَلَا يَسْلِمُهُ وَ مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ اَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مُسْلِمٍ فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البحارى و مسلم و ابوداود والنسا ؤ والترمذى وقال: حسن صحيح)

“Abdullah bin Umar r.a berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim adalah saudaranya muslim (yang lain), dia tidak menganiaya dan menyerahkan saudaranya. Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah memenuhi kebutuhannya. Barang siapa melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dari berbagai kesusahan dunia niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selamanya menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong saudaranya. (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu dawud, An-nasa’I, At-Tirmidzi. Menurut Tirmidzi : hadits diatas adalah hasan shahih).

Bagaimana cara menumbuhkan kepekaan untuk saling berbagi, peduli, dan empati? Berikut beberapa tips untuk menumbuhkan kepedulian:

1) Tumbuhkan sikap positif dalam diri kita. Insya Allah dengan kita selalu berbaik sangka terhadap seseorang, akan mempermudah kita semakin mendekat pada rasa kasih sayang dan kepedulian. Tidak hanya itu, kita juga mampu mengurangi sifat egois kita. Selain itu, kita bisa ikut merasakan penderitaan orang lain sehingga kita bisa mengerti keadaan orang lain.

2) Kurangi beban dan penderitaan orang lain, jika kita biasakan sifat dan prilaku ini dalam diri kita, secara tidak langsung membuat orang lain bahagia, karena kepedulian kita padanya, sehingga timbul hubungan yang harmonis semakin harmonis.

3) Empatilah, karena empati dapat menjadi kunci menaikkan integritas dan kedalaman hubungan dengan orang lain. Semakin kita dekat dan merasakan kesusahan atau penderitaan yang dialami orang lain, maka kita akan semakin mengerti dan menyadari betapa berartinya hidup kita. Mungkin kita akan merasa lebih beruntung karena tidak sampai mengalami penderitaan yang demikian.

d. Semangati orang lain yang sedang dalam masalah!

Seorang mukmin, mengetahui bahwasanya kehidupan dunia hanya sementara, kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Oleh karena itu seorang mukmin tentunya harus mengetahui, hidup di dunia penuh berbagai ujian guna untuk mengetahui siapakah manusia yang paling baik amalannya diantara kita (lihat Al Mulk: 1-2). Dengan kita mengetahui arti ujian kehidupan di dunia, maka jiwa akan lapang, badan akan bersemangat. Pikiran pun cemerlang dan bertindak dengan tenang dan pasti, disertai memohon pertolongan kepada Allah.

Sehingga ketika datang berbagai macam musibah berupa ketakutan, adanya kesenggangan dalam keluarga, kurangnya rezeki maka dihadapi dengan sabar, lapang dada dan terus mencari jalan keluar disertai mengharap pahala dengan kesabaran tersebut dan balasan-balasan lainnya, tanpa adanya putus asa, keluh kesah atau menuduh Allah dengan tuduhan-tuduhan yang buruk.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)

“Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (al-Baqarah : 155-157)

Kita, tentu ingin selalu ada untuk mendukung dan menyemangati seorang teman, baik ketika dia baru mendapat musibah, sedang jatuh dalam depresi, atau bila dia sedang berusaha menurunkan berat badan misalnya. Meskipun kita tidak ingin mendukung dengan cara berlebihan, namun penampakan kita untuk selalu ada dihadapan teman kita (murid) sudah merupakan penyemangat yang sangat besar. Berikut tips untuk menyemangati teman yang sedang dalam masalah:

1) Buat kontak.

Ketika kita mengetahui bahwa seorang teman sedang mengalami masalah, buatlah kontak sesegera mungkin. Orang yang berada dalam situasi sulit atau krisis cenderung merasa terisolasi.

2) Dengarkan tanpa menghakimi.

Orang perlu bercerita pada waktu yang dia inginkan, khususnya jika sedang berjuang melalui masalah (krisis). Tentu Anda memiliki pendapat sendiri mengenai situasinya, tetapi memberikan saran tidak selalu diperlukan, khususnya jika tidak diminta.

3) Tawarkan bantuan praktis.

Daripada menawarkan saran, kita dapat menawarkan bantuan nyata. Bantuan bisa membuat perbedaan besar bagi seseorang yang sedang berjuang mengatasi situasi sulit. Melakukan hal-hal kecil sekalipun dapat membuat perbedaan.

4) Biarkan teman kita menghadapi emosinya pada waktunya sendiri.

Emosi yang terlibat dalam perubahan hidup yang sulit (penyakit, kematian orang yang dicintai, perceraian atau putus cinta) cenderung datang dalam hantaman gelombang. Pada satu hari teman kita mungkin mengatasi perubahan itu dengan baik dan hari berikutnya bisa benar-benar hancur.

5) Tawarkan diri untuk menjadi pendukung setia.

Pastikan teman kita tahu bahwa kita ada untuk membantu dan mendukungnya. Meskipun lebih baik jika dia memiliki pendukung yang lebih dari satu sehingga beban tersebut tidak seluruhnya jatuh ke bahu kita, namun pastikan kita menjadi salah satu pendukung setia baginya.

6) Semangati teman kita untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Ketika seseorang sedang mengalami peristiwa sulit dalam hidup, fungsi-fungsi dasarnya cenderung terlupakan. Itulah mengapa orang yang sedang sakit atau berduka atas kematian dan sebagainya cenderung lupa makan, berhenti memperhatikan penampilan fisik, dan jarang keluar rumah.

7) Jangan mengambil alih hidupnya.

Walaupun membantu seseorang yang sedang mengalami masa-masa sulit biasanya dibekali dengan niat yang sepenuhnya baik, namun kita bisa membuatnya kewalahan dengan kebaikan yang kita tawarkan. Kita juga bisa menghilangkan kekuatan dari dirinya. Masa-masa seperti perceraian atau penyakit atau kematian orang yang dicintai dapat membuat orang merasa tidak memiliki kekuatan.

8) Perhatikan diri Anda sendiri.

Ketika ada krisis dalam hidup seorang teman, peristiwa tersebut juga cenderung menyeret berbagai perasaan dari dalam diri kita. Biasanya ini terjadi apabila kita pernah mengalami hal yang serupa dengan apa yang sedang dia alami sekarang.

9) Teruslah menanyakan kabarnya.

Orang cenderung menjadi sangat cemas ketika hidup seorang temannya hancur berantakan, tetapi lama-kelamaan memudar. Pastikan kita tidak seperti itu. Pastikan teman kita tahu bahwa dia dapat menelepon Anda bila dia membutuhkan, dan pastikan Anda selalu tahu kabarnya.

(berlanjut….ke Guru Sejati Berkaki Empat Bagian selanjutnya !).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Perlu diingat nih.

19 Mar
Balas



search

New Post