MAAFKAN AYAH, SAYANG
MAAFKAN AYAH, SAYANG
Pagi itu anak perempuanku merengek-rengek minta sarapan. Hari masih menunjukan pukul 06.00. Suasana pagi yang mendung terasa masih agak gelap, sang surya sepertinya juga malas beranjak dari peraduan. Ku tengok Istriku di kamar sedang pulas tertidur setelah subuhan. Wajahnya terlihat sangat penat. Perempuan yang telah mendampingi hidupku sudah ribuan purnama.
Aku beranjak dari tempat tidur, untuk menanak nasi dan memasak sebisaku saja. Dengan membuat telor dadar dan menggoreng tempe tahu saja. Untuk sekedar mengganjal perut anaku yang sudah kelaparan.
Kulihat anaku makan dengan lahapnya. Saya tatap wajahnya, ahh sudah besar kamu sekarang nak, ayahmu sudah semakin tua. Betapa lucunya saat dulu balita. Kugendong-gendong, kuayun2 sambil membaca Sholawat Nabi. Pipimu yang tembem kayak bakpao. Sekarang sudah beranjak remaja. Hanya doa-doaku yang selalu mengiringi agar kelak bisa lebih sukses dalam menempuh kehidupan dan selalu dalam lindungan kasih sayang Alloh. Itulah harapanku nak padamu. "Bagaimana nak masakan ayahmu apakah enak ?", Aku tiba-tiba ingin tahu pendapat anaku remaja terhadap rasa masakanku. "Keasinan yaaahhh telur dadarnya kebanyakan garamnya...". 👀😱Oopss😨😨 %☆€¥₩ aku terkejut, anaku masih bisa menyenangkan ayahnya walau keasinan tapi tetap dimakan dengan lahapnya..lop you say ❤️😍🥰
Achmad Mamduh
Bontang, 15072020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereen... lanjut ...
salam literasi..keren
Bagus pentigraf nya pak, lanjutkan. Sudah saya follow
Terima kasih bunIni baru belajar menulis
Mantul Mas.....Salam literasi...follow saya jg y
Matur nuwun atas apresiasinya
Makasih sudah komen dan follow
Kalau aku malah segera keluar,Nyari warung terdekat
Wkwkwk...iseh pagi isuk belumnada warung buka..Ngelesdotcom