BENGAWAN SOLO
Achmad Sochib
#586
*
Lagi, sudetan Begawan Solo kehilangan wangi
Air menjadi api
Sepanjang alir membakar renik dan nutrisi
Tak menghidupi para petani
*
Pabrik penyedia lapangan kerja merana
Pemutar ekonomi rakyat sekarat
Sembaragan harus membuang hajat
Ke mana lagi kalau tidak ke kali
*
Pelangi di langit melukis tanda tanya
Kepada siapa penguasa menempatkan diri
Pengusaha yang mendetakkan denyut ekonomi
Atau petani pengisi lumbung padi
*
Bengawan Solo menangis
Gelembung racun kian tambun
Menusuk hidung, mata, dan rongga
Menjadikan darah-darah serakah
*
Namun ingatlah meski musim berganti
Bengawan Solo tak pernah mati
Memberi dan selalu berbagi
Jaga ia jangan lagi kaukotori
*
Boyolali, 23 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar