BUKAN ANAK HILANG
Achmad Sochib
#577
Yul baru pulang. Dua belas bulan dalam tugas awal di luar daerah, Yul tampak berubah. Yul tidak lagi segera masuk rumah sebelum Maghrib. Yul tetap serius di depan laptop dan hp. Ibu yang tak mau mengganggu, diam membiarkannya. Ayah hanya mengingatkan sambil lalu sebelum berangkat ke masjid. Dan, Yul tidak bereaksi.
Ibu tak henti membatin. Pikirannya melaju mundur ke masa kecil Yul. Gadis periang yang selalu mematuhi nasihat-nasihat ayah dan ibunya, berusaha mengerjakan apa saja sebelum diperintah, dan suka membantu belajar adik-adiknya. Terkadang Yul memang suka mengusili mereka sehingga timbul pertengkaran kecil. Tetapi, pada akhirnya Yul selalu mengalah. Dan yang paling dikangeninya, Yul suka berlama-lama mengadukan apa saja kepadanya. Soal sekolah, guru favorit, teman bermain, bahkan cita-cita yang baginya terlalu tinggi. Yul ingin menjadi dokter. Alhamdulillah, kini cita-cita itu telah diraih Yul. Namun, rasanya ada yang hilang dari Yul. Diam-diam penyesalan pun menyusupi batinnya.
Ibu dan ayah itu tidak habis pikir dengan perubahan Yul. Hal itulah yang membuat mereka semalam susah tidur. Namun semua terjawab pada keesokan harinya ketika didapati Yul sudah menyelesaikan semua urusan dapur, membawakan teh hangat dan meminta maaf atas sikapnya kemarin lantaran sedang mengikuti finalisasi mutasinya ke rumah sakit tak jauh dari rumah.
Boyolali, 14 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tulisan yang luar biasa pak Sochib
Terima kasih, Pak Trianto. Salam literasi.
Syukurlah Yul, tetap anak Bapak dan Ibu yang patuh. Sukses untuk Pak Sochib. Barakallahu fiikum.
Terima kasih, Bu Ririn. Salam sukses juga untuk Ibu.