#Pentigraf

*

Lagi-lagi tentang mata indah penyimpan tanya. Kutemukan seribu jawaban kosong dari sorot lembut nan menawan. Namun sorot itu kini telah tiada. Dan, inilah pelajaran hidup untuk kita. Setelah tiada baru terasa sebuah harga. Ratri telah pergi, menjauh dari kehidupan Wisnu. Meninggalkan lamunan dan penyesalan.

*

Wisnu ingin setiap pagi sebelum ke kantor bisa bertemu, membalas senyum, dan bertegur sapa dengan Ratri, salah satu anak kos di rumahnya. Namun sekarang tidak mungkin terjadi lagi. setelah wisuda, Ratri kembali ke daerah asalnya di luar Jawa. Mengabdikan diri pada keluarga besarnya. Itulah ucapan Ratri yang selalu ia ingat ketika harus mendampingi Ratri saat wisuda. Semula, karena jarak, tidak ada keluarga yang menampinginya lalu iseng-iseng Wisnu menawarkan diri. Ratri menerima. Semua berjalan biasa, tidak ada yang istimewa. Namun, setelah semuanya berlalu, diam-diam Wisnu merindu. Berjalan berdampingan. Satu tangan Ratri melingkar di lengannya.

*

Hampir setahun berlalu. Wisnu merasakan waktu berjalan melambat. Meskipun ada semangat yang tiba-tiba merambat setelah menerima pesan singkat Ratri. “Bulan depan Ratri mewakili provinsi dalam ajang bakat di kota Mas Wisnu. Bisa bertemu?” Wisnu berbunga dalam penantian. Lamunan tentang sorot mata indah seperti tidak akan sia-sia. Sayang seribu sayang, sepekan berikutnya, Ratri mengabari lagi bahwa final dialihkan ke ibu kota.

*

Boyolali, 7 November 2020