Malam Jum’at Yang Mencekam
Oleh : Ach Taufiqirrohman, S.Pd
( Guru MTsN 2 Bondowoso)
Tantangan hari ke - 92
#TantanganGurusiana
Di hari kamis, cuaca di sekitar rumahku tampak cerah sekali. Aktifitasku hanya berada di seputar rumah saja, mengingat anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah adanya Covid -19 yang kian menyebar ke seluruh negeri ini. Kegiatanku hanya seputar membantu istri di dapur serta bersih-bersih rumah. Selain hal tersebut kegiatan ibadah seperti salat duha dan salat wajib tetap kami laksanakan sebagaimana biasa. Pembiasaan membaca Al-Quran juga semakin banyak kesempatan bagi saya bersama keluarga.
Menjelang sore hari, cuaca tiba-tiba dengan cepat tampak mendung. Badan pun terasa berkeringat terus mengingat akan turun hujan. Saat akan menjelang magrib, tiba –tiba terdengar petir begitu keras , sontak sambungan /koneksi internet kami matikan semua. Tidak seberapa lama, tiba-tiba hujan pun turun perlahan diselingi petir menyambar dan aliran listrik pun juga padam. Kami pun bingung kesana kemari mencari alat penerang berupa lampu minyak dan senter.
Setelah kami hidupkan lampu minyak, kami menyuruh putriku untuk melaksanakan salat lebih dahulu, kemudian usai putriku salat, giliran saya bersama putraku melaksanakan salat magrib berjamaah. Mengingat malam itu malam jum’at, maka kebiasaan kami mengirim fatehah kepada para leluhur dan melanjutkan dengan melantunkan ayat suci Al-Qur’an surah yasin sebagaimana kami baca setiap salat magrib.
Berhubung lampu padam dan penerangan di musala kami tidak mendukung, kami hanya bisa mengirim fatehah kepada leluhur dan surat Al Ikhlas berkali-kali. Sekian lama kami berdoa, akhirnya saya tutup dengan doa. Kemudian aku dan putraku kembali ke kamar depan kumpul dengan istri dan putriku. Sebelum ke kamar, kulihat halaman luar lewat cendela ruang tamu. Hujan diselingi dengan petir yang begitu kerasnya menyambar disana sini diserta angin kencang. Perasaan takut dan berdebar menyelimuti keluarga kami. Kami pun pasrah, dan kembali ke kamar kami untuk membaca ayat suci Al-Qur’an. Disana saya mendapati lampu yang cukup terang, akhirnya kulantunkan ayat suci Al Qur’an surah yasin hingga selesai, setelah itu, ku berdoa bersama keluarga agar diberi keselamatan.
Usai berdoa, kami pun bersantai sejenak. Alhamdulillah hujan pun berhenti dengan perlahan. Kami pun lega, dan tiba-tiba listrik di rumah kami kembali hidup sebagaimana biasa, kami pun sujud sukur atas nikmat Allah yang telah diberikan kepada kami yang begitu besar, kemudian kami pun dapat melaksanakan aktifitas sebagaimana biasa.
Bondowoso,
Baiti, Villa Kembang Asri, Jum’at , 17 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar