Ach Taufiqirrohman

Kepala Madrasah di MTs At Taqwa Bondowoso.Lulusan S1 FKIP/MIPA Universitas Bondowoso tahun 2003.Bekerja sebagai Guru PNS di MTsN 2 Bondowoso sejak tahun 2005 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MTs At Taqwa Ikuti Simulasi Asesmen Kompetensi Minimum Di MTsN 2 Bondowoso

MTs At Taqwa Ikuti Simulasi Asesmen Kompetensi Minimum Di MTsN 2 Bondowoso

Kab.Bondowoso(MTs At Taqwa Bondowoso) – Senin(7/12) Safira dan Salma merupakan dua siswi MTs At Taqwa yang mengikuti simulasi Asesmen Kompetensi Minimum di MTsN 2 Bondowoso. Dengan didampingi Ustadz Arifin selaku proktor dari lembaga MTs At Taqwa, dua siswi tersebut mengikuti kegiatan Asesmen Kompetensi Minimum dengan lancar dan tanpa terkendala.

Setelah Ujian Nasional (UN) ditiadakan pada tahun 2020 karena adanya pandemi COVID-19, pemerintah melalui kemendikbud kembali meniadakan UN di tahun 2021 dan menggantinya dengan Asesmen Nasional yang salah satu bagiannya adalah Asesmen Kompetensi Minimum. Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan untuk seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian:1. AKM. AKM ini dirancang untuk mengukur hasil belajar kognitif (literasi dan numerasi) peserta didik. Kemampuan literasi di sini erat kaitannya sama kemampuan kita dalam memahami suatu informasi dari bacaan. Sedangkan untuk numerasi sendiri berkaitan dengan kemampuan mencerna informasi dalam bentuk angka atau kuantitatif. 2.Survei karakter. Kalau AKM digunakan untuk menguji kemampuan kognitif siswa dalam bidang literasi dan numerasi, survei karakter ini dirancang untuk mengukur capaian belajar siswa dalam bidang sosial emosional berupa pilar karakter dengan tujuan untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. 3.Survei lingkungan. Bertujuan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Perbedaan UN dan AKM adalah, untuk UN diujikan menggunakan fixed test atau satu set soal untuk semua peserta. Di AKM, soal yang diujikan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Bentuk ujiannya pun berbeda, di AKM, soal yang diujikan tidak hanya pilihan ganda melainkan juga pilihan ganda kompleks (jawaban benar lebih dari satu), isian singkat, sampai dengan soal berbentuk esai. Kalau di UN, yang diukur dalam ujian adalah capaian pada kompetensi kurikulum berdasarkan penguasaan materi dalam mata pelajaran. Di Asesmen Nasional, yang diukur adalah kompetensi siswa pada literasi dan numerasi, karakter siswa, dan gambaran lingkungan belajar. Hal berbeda terjadi di Asesmen Nasional 2021, pesertanya diambil secara acak dari kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA. Jadi, tidak semua siswa akan menjadi peserta nantinya.(fiq)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post