Ach Taufiqirrohman

Kepala Madrasah di MTs At Taqwa Bondowoso.Lulusan S1 FKIP/MIPA Universitas Bondowoso tahun 2003.Bekerja sebagai Guru PNS di MTsN 2 Bondowoso sejak tahun 2005 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peringati Hari Santri, MTsN 2 Bondowoso Adakan Upacara Bendera dan Kajian Kitab

Peringati Hari Santri, MTsN 2 Bondowoso Adakan Upacara Bendera dan Kajian Kitab

Peringati Hari Santri, MTsN 2 Bondowoso Adakan Upacara Bendera, Kajian Kitab Ta'lim Muta'alim Serta Makan Bersama Nasi Tabeg

Kab.Bondowoso (MTsN 2 ) – Selasa(22/10) Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2019, seluruh siswa siswi , guru dan karyawan – karyawati MTsN 2 Bondowoso mengikuti upacara bendera di Halaman Madrasah, petugas upacara adalah OSIM.Upacara berlangsung dari pukul 07.00 hongga pukul 08.00 WIB. Hari Santri Nasional jatuh pada tanggal (22/10) dengan mengusung Tema "Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia" .

Tema Hari Santri Tahun 2019 adalah “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”. Isu perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian. Ada sembilan dasar pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian. Pertama; Kesadaran harmoni beragama dan berbangsa. Kedua; Metode mengaji dan mengkaji. Selain mendapatkan bimbingan, teladan dan transfer ilmu langsung dari kiai, di pesantren diterapkan juga keterbukaan kajian yang bersumber dari berbagai kitab. Ketiga; Para santri biasa diajarkan untuk pengabdian. Ini merupakan ruh dan prinsip loyalitas santri yang dibingkai dalam paradigma etika agama dan realitas kebutuhan sosial. Keempat; Pendidikan kemandirian, kerja sama dan saling membantu di kalangan santri. Kelima; Gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra tumbuh subur di pesantren. Keenam; Lahirnya beragam kelompok diskusi dalam skala kecil maupun besar. Kondisi ini membuat mereka sering membuat forum kecil untuk membahas hal-hal remeh sampai yang serius. Ketujuh; Merawat khazanah kearifan lokal. Relasi Agama dan tradisi begitu kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kedelapan; Prinsip Maslahat (kepentingan umum) merupakan pegangan yang sudah tidak bisa ditawar lagi oleh kalangan pesantren. Kesembilan; Penanaman spiritual. Tidak hanya soal hukum Islam yang didalami, pesantren juga melatih para santrinya untuk pembersihan hati. Ini dilakukan melalui amalan zikir dan puasa, sehingga akan melahirkan fikiran dan tindakan yang bersih dan benar.

Usai upacara, dilanjutkan dengan pengajian Kitab Ta’limul Muta’alim di halaman madrasah, dengan di bimbing oleh Ustadz Sutrisno pukul 08.00 hingga pukul 09.00 WIB. Kegiatan dilanjutkan dengan Shalawat Nabi yang di pandu oleh Ustadz Hafid yang kemudian dilanjutkan dengan berbagi makanan di lingkungan sekitar . Usai berbagi, kegiatan berikutnya makan Nasi Tabeg bersama seluruh warga Madrasah di halaman, kemudian sebelum pulang ditutup dengan kegiatan shalat duhur berjamaah.(fiq)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post