Terima Kasih Istriku
Oleh : Ach Taufiqirrohman, S.Pd
( Guru MTsN 2 Bondowoso)
Tantangan hari ke - 50
#TantanganGurusiana
Di pagi hari, istri saya melihat nasi di dapur cukup banyak sekali. Istri saya berinisiatif untuk membuat nasi goreng, yang nantinya untuk dibagikan kepada siswi saya disekolah. Digorenglah nasi tersebut oleh istri saya, dengan persiapan bumbu nasi goreng yang cukup banyak, istri saya tidak kesulitan mengolah nasi goreng tersebut. Sekian lama menggoreng nasi tersebut, akhirnya selesai juga. Saat nasi goreng sudah selesai, saya menyiapkan kertas lilin untuk dibagi-bagi sebanyak nasi yang ada. Hampir ada dua puluh kertas lilin saya persiapkan, melihat begitu banyaknya nasi yang di goreng oleh istri saya.
Dibagilah nasi goreng tersebut diatas kertas lilin, setelah nasi goreng terbagi, istri saya menambahkan serpihan-serpihan ikan ayam, bawang goreng, serta timun. Aroma nasi goreng pun semakin menggoda. Dibungkuslah nasi goreng tersebut satu persatu. Setelah selesai, istri saya mempersilahkan saya untuk memberikan nasi goreng tersebut buat sisw-siswi saya disekolah. Saya bawa nasi tersebut kesekolah. Sesampai disekolah, saya merasa kebingungan, melihat siswa yang sangat banyak sekali. Saat itu kegiatan salat duha pun akan dimulai. Saya pun berfikir kembali nasi tersebut mau dikasikkan siapa. Sekian lama saya berfikir, akhirnya saya berjalan mengelilingi sekolah saya. Saat saya melintas di salah satu kelas bina prestasi bidang tahfid, saya melihat ada beberapa anak yang tidak keluar kelas, mereka semua tampak sibuk murojaah/membaca al-qur’an dengan tartil. Saya masuk kelas tersebut dengan perlahan, mereka tampak terdiam, kemudian saya bagi nasi goreng tersebut di meja anak-anak tahfid tersebut. Mereka semua tampak senang, karena dengan begitu akan menghemat uang jajan mereka. Ada sisa satu nasi bungkus, saya berikan sisa satu bungkus tersebut kepada anak-anak laki dari kelas tahfid tersebut, mereka pun mengucapkan terima kasih kepada saya, karena semua dapat jatah nasi goreng hasil olahan istri saya tersebut.
Setelah selesai nasi saya berikan terhadap anak-anak tahfiz, saya sampaikan hal ini pada istri saya, bahwa nasi goreng olahannya tersebut dapat dinikmati oleh anak-tahfiz. Ku ucapkan terima kasih pada istri saya atas jerih payahnya mempersiapkan nasi goreng tersebut untuk diberikan kepada siswa-siswi saya. Sebenarnya nasi goreng tersebut sangat sederhana sekali, namun ada kas tersendiri bagi saya nasi goreng olahan istri saya. Bumbu yang original, membuat saya semakin merasakan nikmatnya olahan istri saya. Begitu pula dengan nasi tersebut, dengan racikan bumbu olahan istri saya, aroma pun terdengar kemana-mana. Bersedekah tidak harus dengan mengeluarkan modal yang besar, akan tetapi keihlasan kitalah yang menjadikan pahala kita semakin besar. Barang yang sedikit tapi sering atau bolak balik kita bagikan, itu lebih baik dari pada barang banyak tapi hanya sekali dalam seumur hidup. Semoga kita semua dijadikan rang yang selalu dermawan dan suka berbagi terhadap sesama.
Bondowoso,
Baiti, Villa Kembang Asri, jumat, 6 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar