Acit Firman Setyawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bekerja atau Berkarya
Dokumen Pribadi

Bekerja atau Berkarya

Apa pentingnya sih membahas tentang bekerja atau berkarya, kan sama saja artinya. Eits sebentar, apakah benar bekerja dengan berkarya itu memiliki arti dan makna yang sama? Markicob (Mari kita coba) bahas ya Sob.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bekerja bisa diartikan melakukan suatu pekerjaan (perbuatan) atau berbuat sesuatu. Kalau saya pahami bahwa bekerja memiliki arti yang umum yaitu melakukan sesuatu pekerjaan atau berbuat sesuatu. Bisa berarti pekerjaan atau sesuatu yang sederhana, sepele atau pekerjaan lain yang lebih kompleks. Misalnya saja makan, minum, menyapu, mencuci piring dan semisalnya.

Sedangkan berkarya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bisa diartikan mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Berkarya memiliki makna yang lebih kompleks dibandingkan dengan bekerja. Berkarya memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga berkarya dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Berkarya bisa memiliki tiga makna diantaranya yaitu:

1. Mencipta

2. Mempunyai pekerjaan tetap

3. Berprofesi.

Lalu apa sih tujuan kita membahas ini?

Eng ing eng….

Kali ini penulis akan membahas tentang suatu profesi yang sedang dijalani penulis itu sendiri yaitu guru. Mungkin sobat semua ada yang seprofesi. Kok tidak pakai kata bekerja sebagai guru, malah pakai sebutan profesi?

Nah ini yang jadi pokok bahasan kita kali ini. Sebenarnya guru itu bekerja atau berkarya sih menurut sobat semua?

Menurut mimin sendiri guru itu bukan sekedar pekerjaan atau bekerja melainkan lebih tepatnya berkarya. Secara umum kalau penulis mengartikan bekerja itu melakukan pekerjaan kemudian mendapatkan imbalan atau gaji. Sesimple itu saja sih, maaf kalau ada yang kurang sependapat. Sedangkan guru itu tidak pas jika kita menyematkannya dengan bekerja saja akan tetapi lebih dari itu. Jika seorang guru melakukan rutinitasnya dengan cara biasa-biasa saja artinya guru tersebut masih dalam tingkatan bekerja belum berkarya. Alhasil mungkin tidak ada perubahan yang cukup berarti didalam pekerjaannya.

Bukan bermaksud mendikte apalagi mengajari hanya ingin saling merenungi, refleksi dan self reminder bahwa ada 3 makna dalam berkarya menjadi seorang guru. Pertama, kita dituntut mencipta misalnya menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Kenapa kata menyenangkan diakhirkan setelah kreatif dan inovatif? Selain melakukan hal-hal yang baru kreatif merupakan tingkatan tertinggi dalam keterampilan berfikir manusia dan digunakan dengan cara yang menyenangkan. Karena sesuatu yang menyenangkan akan menghasilkan kebahagiaan. Sedangkan belajar dengan bahagia akan menghasilkan pembelajaran ang bermakna.

Kata kedua yaitu pekerjaan tetap, yang bisa diperluas yaitu konsistensi dalam melakukan pekerjaan menjadi guru. Konsisten berbeda makna dengan rutin ya sob. Ah, tidak usah saya jelasin deh kali ini. Penulis yakin kawan-kawan bisa menerjemahkan sendiri apa arti konsisten dengan rutin.

Okeh, kita masuk makna ketiga yaitu guru merupakan pekerjaan yang berprofesi. Saya masih ingat ucapan salah seorang professor bahwa profesi berasal dari kata etis yang bermakna melakukan sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.

Bisa saya simpulkan bahwa menjadi guru itu bukan hanya sekedar bekerja rutin kemudian mendapatkan gaji saja, akan tetapi menjadi guru itu berkarya bukan bekerja. Menjadi guru ada sesuatu yang dia ciptakan. Menjadi guru itu berbicara konsistensi dalam berpikir berbicara dan berbuat sebagai keteladan. Menjadi guru itu berbicara tentang apa yang akan dan sudah dihasilkan untuk kebermanfaatannya bagi orang banyak minimal bagi muridnya di kelasnya. Menjadi guru itu berbicara tentang ibadah yang ujung puncaknya keikhlasan.

Hidup itu pilihan ya kawan. Jika sudah memilih menjadi guru, maka totalitaslah dengan segala konsekuesinya meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menjadi guru itu bukan bekerja melaainkan berkarya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya, semangat berliterasi. Izin follow ya

27 Jan
Balas

Terima kasih ibu. Silahkan.

27 Jan

Terima kasih ibu.Salam literasi juga dari guru esde :-)

27 Jan
Balas

Keren tulisannya,sslam literasi

27 Jan
Balas



search

New Post