Berita Hoax di Sosial Media Dapat Mempengaruhi Kurangnya Minat Baca Peserta Didik
Platform atau aplikasi sosial media baik yang berbasis web atau android/IOS sangat mudah diakses dan digunakan. Akses Internet yang sudah semakin murah dengan kecepatan tinggi dan kuota yang semakin besar memungkinkan bagi para pengguna untuk mencari informasi seluas mungkin dan memasang berbagai aplikasi yang diinginkan. Semua informasi dan aplikasi yang banyak tersebut ada yang positif dan ada yang negatif, ada yang mendidik ada pula yang membahayakan. Oleh karena itu dibutuhkan penyaring atau filter yang kuat sehingga para pengguna yang secara khusus anak, siswa atau mahasiswa kita dapat mendapatkan informasi atau aplikasi yang baik, bermanfaat, mendidik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Beberapa unsur penyaring tersebut adalah orang tua, keluarga dan guru. Faktor guru sebagai penyaring kedua setelah orang tua di rumah menjadikan faktor penting terlebih peserta didik saat ini sudah memiliki gadget/smartphone sendiri. Mereka bisa mengakses sosial media kapan pun dan dimana pun. Dalam sosial media itu sendiri banyak informasi yang tersebar dalam hitungan detik. Sumber informasi yang beredar tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya secara kasat mata, membutuhkan kajian ilmiah yang nantinya dapat mengetahui sumber kebenaran berita tersebut.
Berita palsu atau Fake News atau yang lebih dikenal dengan Hoax adalah berita yang disebarkan oleh oknum dapat melalui postingan/status, komentar dan story tanpa mencantumkan media atau sumber referensi lainnya yang menguatkan berita tersebut. Tulisan ini sengaja saya masukkan ke dalam opini berdasarkan pengalaman saya sebagai pengajar. Cara yang saya lakukan ini bukan hasil copy paste dari sumber lain melainkan saya mencoba nya sendiri dan saya tularkan kepada peserta didik. Tulisan ini pun bukan tulisan ilmiah sehingga tidak bisa dijadikan referensi yang akurat untuk tulisan ilmiah.
Dari banyaknya berita palsu yang beredar, para peserta didik menjadi terganggu dan akhirnya membatasi diri untuk tidak membuka sosial media dan bahkan malas membaca dan mencari informasi di Internet lagi. Ini yang menjadi permasalahan ketika mereka mendapatkan tugas seperti membuat makalah atau karya ilmiah lainnya. Yang dilakukan oleh para oknum peserta didik adalah dengan memudahkan pekerjaan hanya dengan copy paste saja.
Ini menjadi keprihatinan saya sebagai dosen sehingga saya memberikan beberapa tips berikut apabila menemukan peserta didik yang mulai malas membaca dan tertutup dengan sosial media apalagi Internet.
Berikan pemahaman dengan memberikan contoh-contoh mana berita yang Hoax dan mana berita yang benar dan akurat. Oleh karena saya guru komputer, maka saya memberikan teknik-teknik dan cara seperti menentukan sumber/akun yang kredibel dan terpercaya, memeriksa kembali ke sumber-sumber lain dengan judul atau berita yang sama, memberikan sumber-sumber referensi yang terpercaya dan diakui oleh pemerintah serta melakukan teknik-teknik pemeriksaan menggunakan aplikasi dan peralatan yang terpercaya. Lanjutkan memberikan pemahaman bahwasanya sosial media dan Internet itu bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Berikan banyak contoh positif yang diperoleh dari informasi yang didapat dari sosial media. Dalam sosial media itu sendiri juga memiliki fitur untuk membatasi apa yang ingin dilihat dan dapat melaporkan apabila memang berita yang kita terima tersebut tidak benar atau Hoax terkait dengan UU ITE. Lanjutkan memberikan pemahaman bahwasanya untuk membedakan berita yang benar dengan berita hoax adalah dengan lebih banyak lagi membaca bukan dengan membatasi atau bahkan mengurangi kegiatan membaca. Membaca dari berbagai informasi sosial media lainnya atau dari sumbernya langsung yang terpercaya. Dengan begitu kita akan dapat membedakan pola yang berbeda antara berita hoax dengan berita benar. Lanjutkan memberikan pemahaman bahwasanya untuk berita hoax yang mendasari suatu keilmuan bukan dengan men-judge ilmu nya yang salah atau hoax. Suatu keilmuan pasti memiliki rumpun keilmuan yang jelas dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Sumber keilmuannya pun dapat dicari referensi dasar atau utama nya. Bila memang tidak ada sumber yang jelas dan terpercaya maka keilmuan yang disebarkan itu hoax dan salah. Kalau keilmuannya sudah jelas, maka orang yang menyebarkannya yang hoax atau salah. Jadikan beberapa latihan kembali membuat makalah yang benar dengan mencantumkan beberapa referensi yang benar dan terpercaya.Tips yang diberikan tersebut diatas dapat dilakukan secara berulang-ulang sehingga para peserta didik dapat menyaring berbagai berita yang mereka terima dan menggunakan sosial media dengan bijak. Dengan tidak ikut menyebarkan berita hoax maka kita sudah membantu untuk mengurangi penyebaran berita tersebut.Yang paling penting adalah teruskan gerakan membaca dan jadikan teknologi bermanfaat untuk kehidupan kita, jangan tertutup dengan perkembangan teknologi itu sendiri.
Sumber Gambar: freepik.com

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Smoga saja tdk ada lgi yg memposting berita hoax ya, pak?