Rasa
Chapter 12 by Ade Erma Wardani
Rasa gundah masih memuncak. Dihamburnya badannya di atas kasur putihnya yang empuk. Dihempasnya tanpa nada. Aku, aku wanita berkelas. Aku tidak akan bertindak sebelum tahu duduk persoalannya. Belum tentu wanita itu adalah wanita spesial. Lagaknya aja mesra, mungkin ponakannya atau saudara perempuannya. Walo hati ini berasa remuk. Biarlah hati ini yang berasa. Otak harus wajar, otak harus sadar. Aku wanita berkelas. Aku tidak sama dengan wanita-wanita yang disana, yang selalu menggunakan emosi bukan otaknya. Aku tidak seperti 2 tahun yang lalu, yg mengedepankan emosi daripada otak warasku. Dulu begitu marah, begitu emosi memuncak, kujambak rambutnya yang ikal, kuplintir rambutnya sampe meringis kesakitan kutendang kakinya dengan kaki kudaku. Kuteriak lantang wanita perebut pacar orang. Aku puas, aku merasa menang satu babak tapi kenyataanya aku kalah. Lelaki itu memilih wanita itu, uangku terkuras habis dengan rayunya. Dari situ aku belajar untuk lebih menjadi wanita berkelas. Harus bersahaja. Lebih menerima keadaan dan tidak rugi pada akhirnya. Biarlah hati ini yang menangis. Biarlah raga ini yang terkapar. Tuhan telah menunjukkan siapa dia. Harus disikapi dengan bijak. Air mata ini perlahan surut. Api berkobar untuk melawan lelah ini. Aku harus kuat. Aku masih punya 2 arjunaku. Masa depanku. Een mengambil air wudhu untuk bersimpuh dan berdoa, bersyukur dengan apa yang sudah dikasih Allah. Dikasih amanah yang luar biasa, 2 arjuna yang siap menjadi pengawalnya. Yang selalu siap membuatnya tersenyum. Yang selalu siap menggapai mimpi mimpinya. Pintu kamarnya diketuk perlahan, anak bungsunya masuk dan menghampiri mamanya. Een sudah selesai dalam sujudnya. Dipeluk mamanya dan dicium pipi kana kirinya. Anaknya sangat paham rasa yang sedang dialaminya. Saat mamanya pulang, anaknya tahu persis mamanya menangis dan langsung masuk kamar. Pasti ada peristiwa besar yang membuat mamanya menangis. Pasti laki-laki lagi seperti 2 tahun yang lalu.
Ma ... mama ga kapok-kapok dengan lelaki yang selalu lebay dan gombal dan php. Aku laki-laki ma ... please deh ma, mama itu mama yang paling baik sedunia. Mama akan dapatkan lelaki yang baik dan untuk aku sebagai pengganti papa. Mama yang sabar ya ,, ," suara anak bungsunya memecah rasanya. Een terpaku dan memeluk anaknya dan merasa bersyukur memiliki anak yang selalu memberi support dalam hidupnya. Air matanya meleleh lagi.
Ma ... fokus sama aku dan kakak ya. Aku ingin hanya kita bertiga di rumah ini. Sayang mama hanya untuk kita berdua. Kadang aku tidak rela bila mama punya suami lagi. Pasti mama akan mengurus suami mama dan kita berdua tidak diurus lagi. Mama sibuk kerja dan mama sibuk dengan papa baru, iya kalo papa baru itu memang baik kalo tidak, nanti harta mama habis lagi. Mama itu terlalu baik dengan orang," kata anaknya lagi panjang lebar.
Tangis Een semakin menjadi. Dipeluk anaknya semakin erat. Dan berucap lirih pada anaknya," Maafkan mama ya dek. Mama sayang adek dan kakak.
Aku belajar dulu ya ma ," kata anaknya lagi dan keluar dari kamar mamanya.
Kata-kata anaknya masih terngiang di telinganya. Kata-kata anaknya lebih menusuk hatinya darpada pemandangan tadi di pujasera. Een tergugu dan menangis dalam rasanya. Aku harus mengubah mindsetku, anak-anakku lebih penting dan berharga dari siapapun. Ucapnya lirih.
Een menyeka air matanya. Air mata ini harus dihentikan. Tidak masanya lagi cengeng hanya karena lelaki. Semangat Een tumbuh dan rasa Een bangkit. Harus bangkit dimulai hari ini. Bangkit dalam 3 rasa.
*bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya tunggu kelanjutannya bu ade.... Sangat menarik...
Terima kasih bu telah membaca cerpenku. Smoga ide2ku sll fresh