Ade Erma Wardani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rasa

Chapter 13 by Ade Erma Wardani

Aku. Ya aku. Aku dengan segala egoku. Aku dengan segala ke pdeanku. Aku yang selalu merasa di atas angin. Aku yang selalu merasa dibutuhkan karena harta. Ya harta. Harta telah menutup mataku, harta telah membutakan duniaku. Een masih termenung dan mengulang ulang kata kata itu. Aku ya aku. Terlalu naif dikecewakan kaum adam. Sebegitu lemahkah jiwaku. Aku punya segalanya, harta berlimpah, anak ada, saudara semua sayang, teman ada lah yang suka sebagian ada yang iri sebagian lagi bermuka dua, yang lainnya bermulut manis di depan dan menusuk bak bisa racun di belakang. Menohok kuat bagai belati baru saja di asah. Aku menangis karena lelaki, apakah itu aku. Tidak, aku bukan seperti itu. Aku wanita yang kuat, wanita yang tegar, 3 lelaki sebelumnya adalah ujianku. Ujian ini harus di tuntaskan. Aku harus lulus. Een terus bermanuver dengan kata hatinya. Kata hati yang sangat tajam kesenjangannya 20 vs 80, begitu berat menyeimbangkan kata hati itu. Timbangannya berat sebelah. 20 yang baik dan bisa melibas yang 80. Itu harus. Dimulai dari detik ini untuk semakin tegar. Rasa ini harus bisa dikelola dengan baik. Rasa ini harus balance.

Semburat jingga warna mayapada di depan Een. Pagi ini, pagi yang begitu cerah. Mendung telah berlalu. Sinarmu pancarkan pendar warna keindahan. Een bangkit dari lamunannya yang begitu lama. Dibuka tirai jendela kamarnya satu satu. Sinar mentari tembus menerangi kamar mungilnya. Kamar surga baginya. Tempat yang paling nyaman untuk berkeluh kesah dalam hidupnya. Dibukanya jendela perlahan. Hembusan angin pagi menerpa rambutnya yang lurus hitam sebahu. Rambutnya yang selalu indah tergerai terhampar terurai dalam hembusan angin pagi. Angin yang akan membawa perubahan. Mentari yang akan menghangatkan perubahan itu. Gemericik air kolam menambah asri hati Een. Ikan koi merah putih hitam berkejaran dalam riak gelembung air. Gemericiknya menggugah rasanya. Dibukanya pintu penguhung dengan kolam ikannya. Sambil duduk, ditebarkan pelet ikan ke dalam kolam. Berkerubutan ikan ikan koi memakan pelet itu. Dengan moncongnya yang besar. Hap hap hap .. satu dua tiga pelet masuk dalam mulutnya. Begitu riuh kecipak airnya. Hati Een terobati. Hembusan angin terus menerpa rambut halusnya. Berderai bak mayang terurai. Sesekali disibaknya rambut hitamnya. Mensyukuri nikmat Allah yang telah memberikan rambut hitam indah selama lebih 40 tahun. Usia matang yang harus terus berpacu dalam kerasnya abad milenia.

Maaaa ... jadi ke puncak ga?, " sapa arjunanya yang kecil.

Oghhh .. jadi lah adek, jam 9 ya, " jawab Een terbata dalam lamunannya.

Kakak sudah siap tuh .. sudah rapi dengan clana jin belelnya. Aku pake clana pendek aja ya maaa .., " kata arjunaku lagi.

Boleh .. adek pake apa aja mah tetep ganteng pisan. Anak mama, kebahagian mama. Mana mandi dulu dan siap siap ya?. Sarapan maen roti bakar atau roti tawar aja. Sana adek yang buat untuk mama, kakak dan adek," jawab Een penuh sayang.

Okay mamaku yang paling cantik sedunia. Siap laksanakan ," kata arjunanya dengan manuver hormatnya.

Arjunanya keluar dari kamar Een sambil bersenandung lagu pop kreatifnya dan berdegum degum keluar dari mulutnya. Een hanya tersenyum melihat tingkah polah anaknya. Een bersiap mandi dan dalam hitungan detik sudah berbalut syal biru muda kombinasi garis abstrak kesukaanya. Clana jin lazuardi melekat dengan indahnya dengan paduan blouse ala ABG yang kekinian dan jilbab yang senada penuh rona menambah cantik parasnya yang hitam manis. Duo anaknya terpana sambil mulutnya terbuka melihat penampilan mamanya yang ABG abis.

Wow .. Subhanallah, mama cantik pisan atuh, bakalan kaum adam termehek mehek melihat mama hummmm ... ," sang kakak berkata riang.

Mama memang top dan paling cantik dah, " ujar adeknya dengan lantang.

Duo anaknya berlari dan memeluk mamanya. Een sangat terharu. Satu dua tetes air matanya jatuh. Berlianku , terima kasih anak anaku. Mama sayang semua. Ucap Een lirih. Pemandangan yang mengharu biru dalam balutan kelusrga kecil yang syarat akan meraih bahagia. Bahagia dunia akherat.

Een melepas pelukan anak anaknya dan keluar diikuti duo anaknya untuk refreshing ke puncak. Small Family gathering yang selalu diagendakan setiap 2 bulan sekali pada minggu ke 4. Balutan resfreshing untuk selalu mengikatkan rasa sayang antara ibu dan anak. Kesibukan harus disingkirkan untuk sementara waktu. Bahagia itu sederhana dan murah. Sudah dibuat agenda setiap 2 bulan dan di pajang di ruang makan, ruang keluarga dan kamar masing masing. Tidak selalu keluar kota, selalu ada agenda yang menarik . Hanya ber 3.

Mobil melaju pelan. Kakak menjadi driver, mama jadi navigatornya. Seperti biasa adek dibelakang dengan game kesukaannya. Musik keras mulai mengalun satu dua. Linking Park masih membumi. Kenapa anak anak suka musik keras. Musik itu ya musik. Musik bisa membuat hati plong, musik juga bisa membuat hati gundah gulana.

*bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post