Rasa
Rasa
Chapter 6
By Ade Erma Wardani
Semburat jingga di ufuk barat menemani laju brio silver Een. Lajunya pelan dengan nada yang syahdu menuju surga kecilnya untuk berkumpul dengan duo arjunanya. Duo Arjuna yang selalu membuatnya damai dan hidupnya berarti lebih dari hartanya. Selalu rindu dengan celoteh mereka, canda mereka yang sering kebablasan sehingga sang adek sering menangis tergugu. Renyah dalam melodi yang ada. Lajunya semakin shak dengan lagu metallica yang masih berdegum keras sekeras hatinya setegar jiwanya. Final countdown nya om Europe mengalir mulus melaju bak meteor dalam lintasannya, lintasan nada yang keras namun lembut dan bening teriakannya. 5 menit berlalu dengan nada nada keras yang menghentak, Ebiet G Ade meluncur syahdu dengan lagu nya Camelia I, Camelia II, Camelia III, Camelia IV .. mendayu bak alunan ombak di tengah gurun pasir, bergelombang dengan gulungan gulungan bermakna.
BRAAKKKK ,,, DUUMM
Ops ,, apa itu yang menabrak pantat brioku. Een melihat dari kaca spion samping kanan dan kiri, owww owww ... bapak tua jatuh naek motor, pantat mobilku di tabrak dengan indahnya. Een menghentikan laju brio nya ke pinggir pelan. Een turun dari jok empuknya dan menghampiri bapak tua itu. Sudah banyak orang yang melihat dan membantu orang tua itu.
Pak ... pak, gimana keadannya," tanya Een
Hehehe ,,, ," pak tua cuma nyengir sambil memegang lututnya.
Gimana tho mbak ini, nyupirnya yang bener. Bapak tua di tabrak," ibu muda berteriak dengan kacak pinggang.
Panggil polisi aja ... belagu amat naek mobil ga lihat kanan kiri, " ibu yang satunya ikut teriak.
Een sudah mulai panas dan mulai pasang muka galak dan ikutan berkacak pinggang. Semprotan pertama sudah di mulut. Tiba-tiba seorang bapak menengahi.
Sabar bu ,, sabar, bukan salah mbaknya. Salah bapak ini wong yang nyundul dari belakang. Lihat itu belakang mobil kempot," kata seorang bapak yang lihat kejadiannya.
Iya ... yang salah bapak itu, " jawan seorang ibu yang lainnya.
Een diam dan mengatur nafasnya yang mulai bergolak dan menghampiri pak tua itu.
Bapak ga papa, saya antar ke rumah sakit," kata Een kepada bapak tua itu.
Ga papa mbak, kaget aja. Tadi remnya terlalu dalam. Maafkan saya ya mbak, bagian belakang mobil mbak kempot dan tergores," ucap pak tua memelas.
Ga papa pak, Alhamdulillah ga luka parah. Kempot bisa diperbaiki. Hati hati lain kali ya pak, " Een berucap dengan santun.
Een melangkah menuju brionya. Dilihatnya sekilah kempot belakang mobil. Hanya kempot sedikit. Nanti suruh kakak bawa ke bengkel langganannya. Ucap Een lirih. Een masuk ke mobil. Duduk dengan santai dan menyalakan brionya. Camelia IV masih meraung dengan cengkok khas Ebiet G Ade. Intronya melaju ...
....
Batu hitam
diatas tanah merah
disini akan kutumpahkan rindu
Taburkan kembang
...
Kematian hanya tidur panjang
maka bermimpilah
Camelia Camelia
...
Adakah angin gunung
Adakah angin padang
Mendengar keluhanku
Mendengar jeritanku
Dan membebaskan nasibku
Dari belenggu sepiiiiii
La la la la la lalala
Hummmm ... syair yang terakhir menembus rasaku. Dada ini berontak, hati ini meringis. Een berucap lirih.
Harapan ada di depan mata. Mobil masuk perumahan perlahan. Belok kanan lurus rumah cat warna warni cerah berhiaskan anggrek bulan warna warna menambah asri dan adem penghuninya. Gazebo mungil tertambat di sebelah parkir. Menambah ruah riang di dalamnya. Terlihat adek bersama 5 temannya, asyek bermain game dan browsing. Gelas berserakan ditemani kacang goreng tumpah ruah di mana mana.
Een keluar dari mobilnya dan menuju ke gazebo. Adek dan teman-temannya menyalami satu persatu. Nyengir sana sini karena gazebonya berantakan sambil garuk garuk kepala. Een hanya tersenyum dan masuk ke rumah.
*bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ditunggu cerpen berikutnya...
Hehehe Siap bu
Hehehe Siap bu
Hehehe Siap bu