Rasa chapter 2 by Ade Erma Wardani
Rasa
Chapter 2 by Emka
Tolalit tolalit ,, telpon berdering ,, tolalit tolalit berdering untuk ke dua kali.
Siapa si ,, lagi masukin mobil neh ,, susah ,, ," ucap Een rasa jengkel.
Didiamkan saja sambil masuk pelan ke garasi.
Tut tut tetuttt .. bunyi alarm mendesah.
Tolalit tolalit ,, tolalit tolalit ,,, ke dua kali berdering ...
Tuuuutt tuuuuutt tuuuuuttt .... yeah putus deh ucap Een kesel. Nomor baru dering baru, biasanya ada namanya .. ini ga ada namanya. Paling iseng, dah hampir tengah 11 malam. Een masuk istanya. Istana kecil tinggal satu satunya. Perumahan yang di sana dah di jual mantan suaminya dan lari dengan pacarnya. Hartanya dikuras habis tak tersisa. Mobil rush yang baru ikut di bawa kabur. Een tebaskan luka lama itu. Perih pedih menyanyat rasa. Namun wanita ini sangat kuat sangat tegar. Semua bisa diatasi. Dengan tangisan dengan tawanya dengan hadirnya 2 arjuna yang perhatian sama mamanya.
Een rebahan di sofa kesayangannya. Empuk dan nyaman berlama lama duduk selonjorkan kaki. Sekedar mengendurkan otot yang kaku pasca duduk dan perjalanan. Dalam hitungan detik, dengkur manisnya terdengar lirih, menyemarakkan malam yang berbintang dengan orkestra dengkurannya. Nikmat sekali dalam lelahnya.
Dewa begitu kasihan melihat mamanya begitu kelelahan. Diambilnya selimut tebal dan diselimuti mamanya pelan pelan agar tidak mengganggu acara tidur pulasnya. Dewa duduk di sofa lainnya. Ikutan rebahan dengan kaki menjulur dan menjuntai. Pingin merasakan apa yang dirasakan mamanya. Beban beratnya. Dewa masih SMP, usianya baru 13 tahun tapi kedewasaannya telah muncul sejak di bangku SD kelas 5. Penyabar dan sangat sayang sama ibunya. Dengkuran 2 1 menambah semarak malam nan sepi ini. Saling bersautan dengan nada yang khas. Nada kedamaian.
Adzan subuh berkumandang merdu nun jauh di sana. Indah menggugah rasa pagi yang dingin. Untuk bertasbih kepada sang khalik Allah semesta alam. Kokok ayam jago bersuara riuh di kejauhan sahut menyahut. Tanda pagi menjelang. Bulan ini musim tidak jelas. Hari ini dingin tembus sampe 18 derajat. Hawanya kering dan berdebu. Dinginnya tidak mengurangi aktifitas pagi. Een menggeliat menendang dan melemaskan otot otot kakunya. Satu uapan terdengar meronta.
Adek ... knapa tidur di situ, " ucap Een lirih sambil menyelimuti tubuh kecilnya.
Dewa masih tertidur pulas. Sesekali menggeser tubuhnya mencari hangat yang ada. Ditariknya selimut yang jatuh diselimutinya tubuh yang kedinginan. Terasa hangat. Masih dalam buaian tidurnya. Een bangun dan mengambil air wudhu. Untuk bersujud dan sholat subuh.
Aktifitas paginya dimulai. Een jago memasak. Dalam hitungan menit, masakan sudah tersaji di meja makan. Sayur lodeh kesukaan mas Agung anaknya nomer satu. Ayam goreng kremes kesukaan Dewa anaknya yang kedua. Jus buah naga hari ini menunya. Mas Agung sudah bangun dari subuh tadi. Hari ini harus ke kampus lebih awal. Ada kuliah pagi jam 7. Dosennya killer, bila terlambat tidak boleh ikut kelasnya.
Mama masak apa hari ini ... hummmmm yummy lodeh kesukaanku, " kata Agung.
Jam berapa mama pulang semalam, aku ngantuk jadi tidur awal , " kata Agung lagi.
Semalam jam tengah 11 mas, mama juga lelah banget. Eeee ketiduran di sofa. Tuuu ditemani adikmu. Dibangunin sana sebelum sarapan, " jawab mamanya lembut.
Iya ma ,,, , " kata Agung sambil jalan menuju ruang keluarga yang masih redup dan remang. Adiknya bangun dan langsung jalan menuju ruang makan. Dicomotnya tempe krompyong dan masuk sekaligus dalam mulut.
Adeeeekkkk ... mandi dulu trus sholat baru sarapan sana," kata mamanya sambil melotot lembut.
Iya maaaaaa .... , " jawab Dewa sambil lalu.
Pagi yang cerah pagi yang renyah. Aktifitas pagi yang selalu penuh celoteh anak anaknya. Een bahagia punya keluarga kecil ini. Kebahagiaannya ada di sini.
Setengah 7 semua sudah pergi. Tinggallah rumah yang sepi.
*bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Petikan cerpen yang keren. Lanjutkan
Hik baru pemula pak
Hik baru pemula pak
Bener banget. Aktivitas pagi yang sibuk. Sebentar kemudian sepi kembali.
Iya pak Seperti yg kita alami
Iya pak Seperti yg kita alami
Penasaran nih cerita selanjutnya. Saya tunggu, Bu.
Siap pak
Rumah yang sepi? And the feeling? lonely or still blooms? I wait 4 the next.
Tx for ur time reading the story