Hari ini menjelang pagi Rana harus pergi ke dalam hutan. Demi kebebasannya menikmati hari tanpa kekangan.

Rana melihat ke arah langit gelap malam mulai berganti menjelang fajar, Warna biru laut kini sedikit pudar bertanda bahwa bulan akan berganti matahari.

"Rana!" Melihat ibunya datang.

"Ayo pulang Rana!" Kata ibunya.

"Tidak, Rana tidak mau pulang!" Untuk pertama kalinya Rana melawan pada ibunya.

Rana berlari kedalam hutan. Ia harus pergi ke telaga harum. Rana berlari sekencang-kencangnya namun tiba-tiba ia mencium wangi yang sangat harum. Rana berlari mengikuti arah wangi itu. Dilihatnya dari kejauhan sebuah cahaya yang berasal dari telaga. Rana terus berlari mendekati telaga harum tersebut.

"Tidak Rana!" Cegah ayah yang ternyata dari tadi mengikuti Rana

Rana melihat kebelakang. Ternyata benar kata nenek tua. Tidak sembarang orang bisa memasuki telaga harum. Indra penciuman Rana sangat terbuai oleh harum yang berasal dari telaga tersebut. Sangat harum. Airnya begitu jernih, kini Rana bisa melihat dasar telaga tersebut.

"Tidak Rana, jangan masuk!" Teriak kedua orang tuanya.

Namun wangi harum telaga mempengaruhi pikirannya. Samar-samar Rana mendengar panggilan telaga harum "Berendamlah Arana Gerla"

Tanpa pikir panjang Rana masuk kedalam telaga. Rana tak menggubris ayah dan ibunya yang sejak tadi memanggil nya.

-Soon Telaga Harum 5