Adelina gultom

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pujian Ganti Hukuman

Pujian Ganti Hukuman

Pertama kali menginjakkan kaki di negeri laskar pelangi yang terkenal. Menemui kepala sekolah dan menerima jadwal mengajar disana seakan memberikan saya kartu tanda penghuni SMA simpang pesak. Hari pertama berjalan dengan tidak baik. Kelas yang saya masuki membuat saya marah besar. Ruangan yang kotor dan berantakan membuat saya kesal. Apalagi setelah tersadar bahwa meja guru dikelas tidak ada. Saya mengatakan kepada mereka bahwa menghargai didikan adalah permulaan pengetahuan. Terlebih ada seorang siswa dikelas yang gondrong semakin membuat saya geram. Rizal namanya saya baca dibajunya. Dengan nada marah saya memerintahnya untuk memotong rambutnya. Tiba-tiba beberapa anak dipandu oleh Rizal tersebut keluar kelas dan mengacuhan saya. Menurut pandangan saya Rizal adalah ketua `geng` dikelas tersebut.

Setelah kejadian itu saya mengadukannya kepada kepala sekolah. Kepala sekolah mengatakan bahwa minat anak untuk bersekolah didesa tersebut sangat minim. Hampir semua guru sudah pernah menindak tapi tidak berhasil. Dengan mereka mau hadir saja disekolah sudah merupakan kemajuan. Ada perasaan sedih dan kecewa ketika pendidik tidak mau berusaha untuk memperbaiki sistem yang tidak baik ini. Kejadian ini bukan hanya terjadi di satu kelas tapi ternyata hampir di tiap kelas. Malam itu saya tidak bisa tidur. Memikirkan cara apa yang harus saya lakukan untuk meluluhkan hati anak-anak didik tersebut.

Keesokan paginya dengan wajah ceria, baju yang cerah dan lipstik merah muda serta parfum lembut seperti biasa, saya menyapa anak-anak seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Saya menyapa dengan ramah dan memulai dengan memuji mereka. Mulai dari baju, rambut dan wajah mereka tidak luput dari pujian saya. Terkhusus untuk Rizal si `ketua geng`. Dengan senyum sumbingnya dia menahan tawa ketika saya berkata dia tampan. Keesokan harinya ada yang berbeda dari Rizal. Dia mengusap rambut yang sudah dirapikan dihari sebelumnya. Dia tersenyum dan saya sambut dengan acungan jempol. Hari itu begitu bersejarah atas bangganya saya sebagai seorang guru.

Penulis adalah peserta kelas SAGUSABU Belitung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post