Tiba waktunya untuk menjemput keluarga kecilku di Pondok Gede Bekasi, setelah mereka diantarkan dua Minggu yang lalu untuk mengisi liburan semester di neneknya. Inginnya mendapatkan tiket KA Serayu lagi biar tiketnya murah dan perjalanannya bisa berhenti di stasiun Bekasi. Namun, karena musim liburan saya tidak kebagian tiket yang diharapkan. Akhirnya pilihan jatuh ke KA Pangandaran yang banyak konsekuensinya, mulai dari tiketnya yang berbeda dengan KA Serayu, rute perjalanan yang tidak berhenti di stasiun Bekasi dan waktu tiba di stasiun yang tidak tepat. Tengah malam. Wow, bikin galau pokoknya.Wah, ini kesempatan bagi saya karena ini sebuah tantangan. Apalagi ini perjalanan dilakukan sendiri ini. Jadi, tidak begitu merepotkan, risikonya sendiri yang menanggung.

Perjalanan menuju Jakarta dengan kereta api Pangandaran memakan waktu 8 jam lebih dari stasiun Banjar menuju stasiun Gambir. KA Pangandaran berangkat dari Banjar jam 14.10 dan sampai di stasiun Gambir 22.25, tentunya bukan waktu yang tepat bagi saya yang masih harus melanjutkan perjalanan ke Pondok Gede Bekasi. Mau melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum kurang paham, yang biasanya naik angkutan berbasis online juga ragu karena sudah malam apalagi suasana Jakarta dalam keadaan musibah banjir dibeberapa tempat dan mau sekedar mampir di masjid stasiun menunggu pagi juga ada larangan tulisan tidak boleh tidur di Selasar masjid.

Tapi, untungnya sebelum berangkat saya hunting dulu tempat yang murah terjangkau, bagaimana supaya saya rebahan sebelum melanjutkan perjalanan. Walaupun bukan hotel yang penting layak. Saya buka aplikasi perjalanan ternyata banyak pilihan. Saya mau klik masih bingung juga, karena takutnya jauh dari stasiun. Namun, ada yg bikin jatuh cinta yaitu ada yang namanya tempat transit sementara " Rail Transit Suite Gambir" yang persis berlokasi di lantai satu stasiun Gambir. Ketika melihat harganya gak cocok, jadi saya sekedar melihat-lihatnya saja. Masih penasaran, akhirnya dengan bantuan Mbah Google yang serba tahu, saya lihat reviu orang-orang yang pernah transit di sini dan yang terpenting adalah harganya. Ternyata banyak yang reviunya positif dan harganya masuk akal karena ada yang jam-jaman. Saya memutuskan memilih ini dan saya spekulasi nanti saja bayar di tempat dan berharap masih tersedia kamar yang diharapkan.

Akhirnya ketika tiba di stasiun Gambir, setelah menunaikan sholat isya dan makan malam di sebuah restoran cepat saji, saya baru mencari lokasi yang dimaksud. Hotel transit ini berada tidak jauh dari stasiun Gambir. Saya langsung bertanya di front office dan langsung pesan tempat dengan membayar tunai. Setelah diberi kunci dan sedikit penjelasan, saya menyewa untuk enam jam saja sebesar Rp 125.000,00. Saya mendapatkan kamar yang berbentuk kapsul dibagian di bawah yaitu nomor 135. Fasilitas kamarnya berbagi dengan orang lain (shared room), ada toiletries berupa handuk, sabun dan sikat gigi dan yang penting ada fasilitas WiFi gratis super kencang. Cuma sayang tidak dapat sarapan, saya tanyakan ke pelayan itu hanya diberikan kepada mereka yang menginapnya satu hari. Tapi, tidak apa-apa yang penting bisa dapat tempat yang nyaman, karena sarapan bisa di cari di sekitar stasiun. Saya sangat berterimakasih atas pelayanan yang diperoleh, next sepertinya saya kalau kemalaman di Jakarta ingin menginap di sini lagi.