ADE RIFQI ROZIQIN

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
berbahasa, berbudaya.

berbahasa, berbudaya.

Belakangmu adalah masa lalu, depan mu adalah masa depan, hari ini adalah dimana kau sedang berpijak. Beberapa kali murid terkesima menerima rangkaian ucapan seorang guru, beberapa diantara mereka berkata, “ quotes hari ini”. Di lain hari sang guru mengucapkan,” besar pasak daripada tiang”, lain hari “ringan sama dijinjing berat sama dipikul” para murid mengernyitkan dahi.

Pertanyaan yang muncul di benak, ‘Bagaimana nasib kebudayaan warisan turun temurun indonesia saat ini? ditengah gempuran fanatisme anak muda kita terhadap budaya jepang lewat anime dan korea lewat drama dan boy band serta girl band.

Budaya berkembang bak lesatan peluru yang tak bisa kita atur semaunya. Dimasa lalu berpantun dianggap keren, sekarang berpantun hanya muncul di acara adat serta gimmick-gimick tontonan. Rangkaian kata yang disusun satrawan sebagai nilai ‘seni bahasa’ semakin sedikit diminati. Beberapa penulis yang bertahan dan diapresiasi kawula muda saat ini tak banyak, tersebut beberapa nama semisal Fiersa Besari, Boy Candra, dan Marchella FP. Ketiga nama ini besar terutama yang pertama dan kedua besar karena musik dan film, bahkan fiersa besari membuat rilisan buku dan album musik yang diramu menjadi albuk konspirasi alam semesta. Marchela FP bersinar lewat buku yang kemudian diadaptasi menjadi film diantaranya Nanti kita cerita tentang hari ini dan melankolia.

Di atas meja rindu itu hilang

Dalam kata kata

Sebentar lagi kita saling lupa

Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut

Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Sepenggal lirik band payung teduh yang tak sepopuler ‘Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan’ dan ‘akad ’ begitu terasa puitis dan mudah dipahami kalangan muda. ‘Keluarlah dari zona nyaman …’frasa yang dilantunkan band fourtwenty seakan menjadi motivasi anak-anak muda berusaha bekerja sesuai fasion mereka dan tidak lagi terdoktrin ‘arahan orang tua. Musik yang mereka usung membawa sebuah gerakan sebagai budaya baru Bernama anak senja. Anak-anak muda tongkrongan kafe yang menyukai kopi dan untaian kata puitis.

Andai tak ada Film Ada Apa Dengan Cinta 2, tentu mereka tak tahu bahwa kerennya Rangga saat berkata ‘aku ‘dan berbicara dengan Bahasa formal di Film Ada Apa Dengan Cinta 1. Meski tampilan budaya antar film pertama terjadi pergeseran nilai, Harus diakui juga film itu sedikit banyak mengangkat seni keren Indonesia. Bidang puisi penulis Aan Masyur menampilkan empat puisi karyanya dari kumpulan puisi Tidak Ada New York Hari Ini. Bidang seni mengangkat karya seniman kontemporer Eko Nugroho. Bidang musik, Rapper Kill the DJ yang bernama asli Marzuki Mohamad ini menampilkan musik rap hip hop berbahasa Jawa berjudul Ora Minggir Nabrak. Lalu bidang seni pertunjukan melalui teater boneka dari Papermoon Puppet Theatre.

Kembali ke pertanyaan ‘Bagaimana nasib kebudayaan warisan turun temurun indonesia saat ini?’ sedikit mengingat masa lalu, saat mendengar perbincangan kawan yang berdebat membandingkan ‘anak dulu vs anak sekarang’ membuat tergelitik berfikir, apakah benar generasi terbaik itu generasi lama dan generasi selanjutnya tidak lebih baik, ataukah justru setiap generasi baik pada masa nya masing-masing? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut mari kita identifikasi karakteristik pengelompokan generasi. Menurut Beresfod Research, secara umum pengelompokan generasi sebagai berikut: 1) Gen Z: kelahiran 1997-2012 dan berusia antara 9-24 tahun pada 2021. 2) Gen Y atau Millennials: kelahiran 1981-1996 dan berusia antara 25-40 tahun pada 2021. 3) Gen X: kelahiran 1965-1980 dan berusia antara 41-56 tahun pada 2021. 4) Baby Boomers: kelahiran 1946-1964 dan berusia antara 57-75 tahun pada 2021. Sementara yang terbaru adalah Generasi Alpha, yaitu mereka yang lahir antara tahun 2010-2011 hingga sekarang.

Mari kita perhatikan perbandingan karakter dua generasi antara generasi Y atau milenial dengan generasi Z. Generasi Millennials merupakan generasi pertama yang dapat disebut sebagai digital native,hal ini membuat Millennials sangat mandiri, karena mereka tidak lagi harus bergantung pada orang lain untuk memecahkan masalah mereka atau mengajari mereka banyak hal, karena mereka memiliki internet untuk itu. Selain mahir dengan dunia digital karakteristik lain Millennials meliputi Percaya diri diri, Rasa ingin tahu dan mempertanyakan otoritas. Generasi Z sebagai generasi penerus memiliki karakteristik yang serupa dengan Gen milenial yaitu Digital-native dan Percaya diri. Sikap rasa ingin tahu dan mempertanyakan otoritas pada generasi Z cenderung diabaikan, namun mereka multitasking, mampu melakukan berbagai aktivitas dalam satu waktu. Kesimpulan singkatnya setiap generasi punya kelebihan dan kekurangan.

Jawaban atas pertanyaan ‘Bagaimana nasib kebudayaan warisan turun temurun indonesia saat ini?’. Kebudayaan turun temurun kita akan lestari hanya perlu kita modifikasi sesuai karakteristik anak muda zaman sekarang atau sesuaikan dengan hal yang sedang trending topik atau lebih kita kenal sedang viral.

Sebagai pengajar, terlepas dari apapun bidang yang dikuasai dan diajarkan mari kita penuhi diksi diksi kita dengan ungkapan, peribahasa, atau kata kata lama jarang terdengar diucapkan sehingga kata tersebut lestari dan dianggap keren. Seperti kata galau yang sempat trend belakangan waktu sampai saat ini. Siapa tahu nanti kata risau, ringkih, rengkuh menikutinya. Sebagai ‘penjaga budaya’ Kita kemas puisi lama atau pantun dalam video FYP Tiktok, kita racuni para penulis lirik agar memasukan frasa, atau potongan kalimat dari peribahasa sehingga kita Bersama sama bersenandung :

Di kala malam, bagai pungguk merindukan bulan

Di kala siang, saat terang tak tahu malu benderang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ulasanya keren

10 Jan
Balas

terimakasih atas apresiasi nya, semoga bisa lebih baik untuk penulisan selanjutnya.

10 Jan
Balas

terimakasih atas apresiasi nya, semoga bisa lebih baik untuk penulisan selanjutnya.

10 Jan
Balas



search

New Post