#Tantangan Gurusiana 4 #Euforia Kue Lebaran

Nasib Si Kue Bawang

Kebiasaan ibu-ibu jikalau sudah di penghujung Ramadhan pastilah memikirkan baju lebaran anak dan kue lebaran. Contohnya saja, pasar dekat tempat tinggal sayapun malah tambah ramai di penghujung Ramadhan ini. Padahal, corona bisa saja mengintai para ibu-ibu dengan tentengan belanjaan. Jangan-jangan corona juga ikut dibeli ketika ibu-ibu sibuk memilih baju atau sayuran. Namun dengan rasa was-was, ancaman corona dengan gamblang diabaikan demi baju lebaran dan kebutuhan dapur lainnya.

Sayapun hari ini mulai mengikuti jejaknya para ibu-ibu. Walaupun saya masih belum tua-tua amat sih. Umur saya masih kepala tiga, dengan anak bujang yang masih berumur 2 tahun, sayapun hari ini mencoba untuk membuat kue. Sebelumnya, ada beberapa kue yang sudah saya beli. Lebaran belum datang, eh kue-kue tersebut sudah mulai berkurang. Pak suami tanpa rasa bersalah setiap pulang taraweh (daerah saya masih zona hijau, salah satu rasa syukur berada di pelosok Lampung Barat) mencicipi tiap-tiap bungkus kue yang saya beli. Kalau begini terus, yang ada malahan toples kosong yang akan disugukan kepada tamu. 

Seketika saya teringat ingin membuat kue bawang. Bahan-bahannya mudah didapatkan di warung-warung dekat rumah dinas saya tinggal. Membuatnya juga tidak susah-susah amat. Pikirku sebelum mencobanya. Sayapun mencari tepung dan bahan-bahan pelengkap lainnya. Ternyata yang punya warung, Mbak Inah, kebetulan juga sedang menggoreng kue bawang juga. Saya mintalah resep padanya. 

..... BERSAMBUNG....

SUDAH MENUNJUKKAN PUKUL 11.58 PM. NANTI REMEDI... 

Suoh, 19 Mei 2020