Ade Putra

Guru MTsN Dharmasraya. Prestasi adalah " Apa yang bisa kita lakukan, sementara orang lain tidak bisa melakukannya"...

Selengkapnya
Navigasi Web
CARI AYAM KAMPUNG, KETEMUNYA PENERIMA BLT ( Menulis hari ke - 139 )

CARI AYAM KAMPUNG, KETEMUNYA PENERIMA BLT ( Menulis hari ke - 139 )

CARI AYAM KAMPUNG, KETEMUNYA PENERIMA BLT

Oleh : Ade Putra

Suasana lebaran masih terasa. Tapi aroma rendang sayup - sayup mulai menguap. Begitu juga dengan lontong gulai toco, goreng ikan nila, kue sapik, dan pergedel kentang. Makanan ciri khas lebaran itu sudah tidak ditemukan lagi, seiiring lebaran berangsur pergi.

Lidah ini selalu ingin icip rasa yang baru. Rasa yang membuat nafsu makan ini bertambah. Karena sudah bosan dengan keberadaan ayam kota dibawah tudung saji, kami mencoba mencari keberadaan ayam kampung.

Ternyata mencari ayam kampung tidak semudah mencari ayam kota. Kami harus main pesan berantai dari satu rumah kerumah yang lain, dari satu orang ke orang lain. Terkadang ada respon orang yang positif, ada pula yang sinis. Karena harus masuk kampung keluar kampung demi mendapatkan satu ekor ayam kampung, yang rasa dagingnya sudah berasa di lidah.

Berdasarkan info dari orang - orang, bahwa yang biasa jual ayam kampung itu diujung sana, rumahnya bertingkat. Kami segera menuju alamat yang diinformasikan. Namun ayam kampung tidak bisa kami bawa pulang, karena keberadaannya tidak di kandang. Tanpa sengaja istri saya melihat ada bacaan yang bertuliskan, rumah itu menerima Bantuan Langsung Tunai ( BLT ).

Kaget bukan kepalang, rumah bertingkat, ada mobil di garasi, gelang dan kalung emas besar melilit leher. Kok bisa menerima BLT. Hmmm...apakah memang orang itu layak mendapatkannya. Entah lah....yang jelas sudah perpampang bahwa rumah itu sudah ada tulisan penerima BLT.

Masih segar dari ingatan kita, kantor wali nagari diserbu olah masyarakat. Hal ini dipicu hal sepele dengan mekanisme pembagian BLT. Rasa tidak adil muncul ketika yang berhak tidak mendapatkan haknya, yang tidak berhak malah mendapatkan. Ketimpangan ini tentu membuat amarah warga memuncak, sehingga kantor wali menjadi sasaran pengrusakan oleh warga.

Ada lagi desa yang menerima bantuan kurang lebih 200 juta, tetapi yang mendapat bantuan hanya 11 KK saja, kisaran 20 juta. 180 juta tidak jelas keberadaannya, sehingga warga berbondong - bondong mencari kepastian kepada kepala desa setempat. Kenapa hanya 11 KK, padahal jumlah KK yang berhak menerima lumayan banyak. Ada apa gerangan?. Sehingga demo ini menjadi siaran langsung di media sosial, tujuannya agar BLT ini bisa dinikmati oleh orang - orang yang berhak menerimanya.

Mungkin masih banyak lagi cerita yang membuat ubun - ubun ini menggelegak terkait penyaluran BLT ditengah Covid - 19 ini. Ada yang bilang, orang yang menerima BLT adalah orang - orang yang dekat dengan petugas nagari atau perangkat desa saja. Saudara dibawah ketiak lah, saudara dari sahabat lah, serta alibi tidak masuk akal yang membuat warga menjadi geram.

Apa yang sebenarnya terjadi?. Apa memang kesalahan petugas desa atau nagari dalam mendata. Jika ada kesalahan data, seharusnya petugas dengan sigap memperbaiki dan menyampaikan kepada masyarakat, agar tidak terjadi kesalahpahaman ini.

Semoga tidak ada lagi kasus - kasus seperti ini, sehingga bantuan yang diberikan pemerintah tepat sasaran. Apalagi ditengah Covid - 19, semua warga berharap mendapatkan Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) ini, karena bisa meringankan beban mereka yang stay at home.

Selamat Hari Kesaktian Pancasila

Tebo Jambi, 1 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak ade...Banyak sekali bantuannya yg tidak tepat sasaran.. Salam ...

02 Jun
Balas

Iyaaaa buk....data yang kurang akurat

02 Jun

Sebaiknya yang tidak pantas menerima ya menolak dong, biarkan untuk yg lebih berhak menerimanya.

01 Jun
Balas

Seharusnya begitu buk. Tapi kita berbaik sangka saja,,mana tau semua warga dapat, jadi dana masih berlebih jadi dibagi rata saja...heheh

02 Jun

harusnya yang menerima yang laporan..jangan mau..tahu dirilah..gitu

01 Jun
Balas

Betul pak....jika kita tidak berhak menerima, jangan terima...heheh...bisa saja kuota dah hbs pak, jadi cari kuota baru.

02 Jun

Banyak yang dak tepat sasaran ade...

01 Jun
Balas

Betul sekali buk

02 Jun



search

New Post