DENDANG15 TVRI SUMATERA BARAT

( Tantangan Menulis Hari ke - 76 )

#TantanganGurusiana

Lepas album perdana yang sudah ada dipasaran, boleh dikatakan untuk tampil diacara pesta ataupun undangan bernyanyi sudah saya kurangi. Hal ini dikarenakan kehidupan baru yang saya rintis dengan istri tidak terganggu. Kami lebih fokus untuk menata kehidupan yang dimulai dari nol.

Ketika salah seorang sahabat melanjutkan pendidikan pasca dibidang komunikasi, kebetulan dia kenal dengan salah satu produser acara Dendang15 di TVRI Sumatera Barat, dan menawarkan saya untuk bisa tampil diacara tersebut.

Dendang15 ini merupakan wadah bagi penyanyi - penyanyi baru yang memiliki album untuk bisa tampil langsung dengan olah vocal yang mumpuni. Produser pun menghungi saya, menanyakan kapan bisa tampil untuk mengisi acara di Pop Nosltalgia.

Kesempatan ini tentu tidak saya sia - siakan, saya mencari waktu yang tepat, meninggalkan istri dan pekerjaan sebagai guru untuk beberapa hari, demi mewujudkan mimpi untuk bisa tampil di TVRI sejak dulunya.

Dendang15 ini ada tiga kategori, pertama pop Indonesia, kedua Pop Nostalgia dan ketiga pop minang. Saya akan mengisi acara pop nostalgia nantinya. Untuk itu saya berusaha mencari lagu - lagu jadul di era - 70 dan 80.

Akhirnya, sebelum performance didepan kamera, saya harus mengambil nada atau mencocokkan nada dengan pemusik, berkoordinasi tentang kostum serta make up sesuai tuntutan produser, serta wejangan agar bisa tampil bagus nantinya.

Hati ini dag dig dug, gemetar, seakan akan penampilan nantinya mendapat kendala. Lagu pembuka yang dibawakan presenter TVRI Sumatera Barat, Oky. Berjudul " Kuta Bali ". Setelah Oky bernyanyi diapun membuka acara dendang15 ini sambil memanggil dan memperkenalkan saya di stage.

Kebetulan saya dan Oky sudah kenal, ketika sama - sama mengikuti audisi Sumbar Talenta tahun 2010 silam. Setelah perkenalan, saya langsung tampil dengan lagu perdana dari almarhum Chryse yang berjudul " Pergilah kasih".

Lagu kedua dari Obbie Messak " Penyesalan " dan lagu terakhir berjudul " Hidup dibui".

Hanya tiga yang saya bawakan, hal ini sesuai dengan tuntutan produser, karena acara tersebut juga ada sesi wawancara, dan telpon interaktif bagi penonton yang ada dirumah, untuk bisa ikut bernyanyi dengan list lagu nostalgia yang sudah disiapkan.

Saya sangat berterima kasih kepada " Acik ", berkat bantuan beliau saya bisa tampil di TVRI. Mimpi yang selama ini saya inginkan terwujud sudah.

Memory, September 2015