Jangan Terlalu Protektif 2 ( Menulis hari ke - 102 )
Jangan Terlalu Protektif 2
( Menulis hari ke - 102 )
#TantanganGurusiana
Pada suatu hari, anak saya Khenzhie dan anak tetangga itu sebut saja namanya Dirga, mereka bedua sedang asik bermain lumpur dibelakang rumah nenek Dirga yang tidak jauh dari rumah saya, masih bisa dilihat. Tidak ada raga yang bersih, mulai dari rambut sampai kaki, semuanya berkubang lumpur, hingga sepeda dan sandal juga ikut bermain lumpur.
Terdengar panggilan dari kakeknya Dirga, yang masih ngoceh - ngoceh perihal tingkah laku cucunya dengan Khenzhie yang sudah berkubang lumpur. Sayapun langsung melihat kesana, membimbing Khenzhie dan membawa sepedanya pulang. Sambil tersenyum saya bilang pada keluarga mereka, " namanya anak laki - laki ya beginilah perangainya tuk". Semua orang yang ada dirumah itu hanya diam mendengar pernyatan saya.
******
Pagi itu, setelah bangun tidur, dia langsung ambil sepeda dan pergi main tempat Dirga. Kebetulan Dirga sedang main didepan rumahnya. Selang beberapa waktu, saya mendengar Dirga menangis, dan saya langsung keluar melihat apa yang terjadi, jangan - jangan Dirga menangis akibat dijahilin Khenzhie, pikir saya. Pas didepan pintu, saya melihat Dirga tergelatak dijalan, ternyata dia jatuh dari sepeda.
Sungguh pemandangan yang jarang saya lihat, bapak Dirga sedang emosi luar biasa, dengan membanting sepeda anaknya keaspal sebanyak dua kali, sambil berkata " sudah saya katakan, tidak usah main sepeda, kamu nakal, susah dibilangin ". Saya teringat Khenzhie yang luput dari pandangan saya. Ternyata dia ada dibelakang rumah Dirga. Saya langsung memberi kode kepada Khenzhie agar segera pulang. Takutnya nanti anak kita juga menjadi sasaran emosi dari bapak Dirga.
******
Jika kita terlalu protektif kepada anak, menjadikan anak tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Anak sering jatuh, bisa jadi orangtua terlalu mengekang anak untuk aktif diluar, sehingga tubuhnya tidak mampu berjalan dan berlari dengan baik.
Biarkanlah dia aktif diluar, asalkan masih dalam pengawasan orang tua. Biarlah mereka bermain sepuasnya, tanpa harus memberikan omelan yang macam - macam. Apabila anak - anak puas bermain, dia akan pulang dengan sendirinya. Hal ini memberikan kepercayan diri serta mereka merasa dihargai.
#RamadhanKedua
Teluk Lancang Tebo Jambi, 25 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
iya..itu namanya overprotektif..anda jangan gitu seperti tetangga ya..salam
Siaaap pak...insyaa allah .Mksh bnyk pak
Berikan ruang gerak buat anak..biar dia berkembang menurut umurnya...salam sayg ibuk ka cucu ibuk ade
Insyaa allah buk, selagi masih dalam pengawasan, biarkan dia bermain sesukanya.Iyaaa buk....salam balik dari cucu