Ade Putra

Guru MTsN Dharmasraya. Prestasi adalah " Apa yang bisa kita lakukan, sementara orang lain tidak bisa melakukannya"...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kihadjar Dewantara Terhadap Pendidikan Agama

Kihadjar Dewantara Terhadap Pendidikan Agama

Sila pertama pancasila " ketuhanan yg maha esa ". Sila ini memberikan pengakuan akan adanya agama yg didalamnya mengatur hubungan manusia dengan tuhan -Nya.

Indonesia yg mayoritas penduduknya beragama islam, selalu menjunjung tinggi nilai2 yg terkandung dalam ajaran islam. Hal ini di perkuat lagi ketika seseorang yg berada di taman kanak2 telah di ajarkan mengenai pendidikan agama. Tujuan memberikan pendidikan agama di taman kanak2, agar kelak mereka tumbuh menjadi dewasa nantinya, selalu berpegang teguh pada agama. Apapun yg mereka lakukan dalam kegiatannya selalu berpedoman pada ajaran agama.

Seiring bergukirnya waktu, perubahan zaman yg begitu cepat, ilmu pengetahuan dan teknologi yg berkembang pesat, membuat nilai keagamaan dalam diri seseorang mulai berangsur luntur.

Salah satu agenda pembicaraan Kihadjar Dewantara adalah " disamping ada golongan - golongan yg tidak mufakat pelajaran agama tadi di masukkan kedalam daftar pelajaran, namun sebagian yg lainnya adapula yg menuntut pelajaran tersebut hendaknya ditempatkan diluar jam pelajaran. Selain itu timbul pula tuntutan supaya jam pelajaran agama di perbanyak, juga isi pelajaran, misalnya ditambah dengan bahasa yang di anggap perlu bagi pelajaran agama"

Didalam kurikulum pendidikan indonesia tentang pendidikan agama yg di ajarkan sekolah, hampir seluruh sekolah memberikan pelajaran pendidikan agama hanya 2 - 3 jam dalam seminggu. Pendidikan agama yg hanya 2 jam seminggu ini, apakah mampu menjadikan peserta didik paham tentang ajaran2 agama yg banyak sekali kaitannya dengan kehidupan mereka sehari2.

Masih ingat kasus yg terjadi di sampang madura, peserta didik yang tidak mau di nasehati oleh guru keseniannya, sehingga ada rasa dendam dan sepulang sekolah peserta didik tersebut memukul kepala guru yg sudah mendidiknya itu. Kondisi beliau koma selama satu hari, dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Padahal istri beliau sedang hamil anak pertama mereka.

Banyak sekali kejadian - kejadian menimpa generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah. Tanpa menghiraukan lagi ajaran - ajaran agama yang dianutnya.

Diantaranya perkelahian remaja putri karena hal sepele memperebutkan pacar, peserta didik merokok, menghisap lem, bahkan narkoba hingga ada yg sudah melakukan hubungan layaknya suami istri.

Hal ini tentu bertentangan dengan ajaran agama, semua agama khususnya agama islam, dengan mempedomani kitab suci alquran, tentu tidak akan terjadi hal hal yang tidak layak, apalagi diusia sekolah.

Baru baru ini ada wacana pemerintah yang akan menghapuskan mata pelajaran agama di sekolah, semoga saja itu hanya isu. Tentu akan berdampak lebih parah lagi terhadap spiritual generasi muda. Hal ini menuai protes dari berbagai kalangan. Karena akan berdampak negatif di negara yg mayoritas memeluk agama islam ini. Jika memang pendidikan agama dihapuskan, tentu akan menjauhkan generasi muda dengan agama.

Seharusnya pemerintah membuka mata lebar lebar, dengan melihat berbagai kasus yang menimpa generasi usia sekolah, yang sangat jauh menyimpang dari norma norma agama.

Dengan cara menambah jam pada mata pelajaran agama di sekolah, agar semua peserta didik punya banyak waktu dalam mendalami agama, sehingga menghasilkan generasi generasi muda berkarakter melalui pendidikan agama yang diterima di sekolah. Seperti yang di gaungkan Kihadjar Dewantara. Bukan dihapuskan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kalau hanya mengharapkan dari sekolah, rasanya sangat tidak memadai. Orang tuapun punya peran penting. Selamat berkarya.

06 Jul
Balas

Betul sekali pak, madrasah paling utama dalam pendidikan agama untuk anak adalah Keluarga. Trims masukannya pak, untuk artikel berikutnya saya akan menambahkan peran orang tua.

06 Jul
Balas



search

New Post