MENJADI DILEMA

Oleh : Ade Putra

#MenulisHariKe-235

Menjadi sebuah dilematis, ketika usia anak sudah 5 tahun tetapi masih di rumah dan belum masuk PAUD. Pertanyaan akan muncul bertubi - tubi, yang akan membuat telinga ini panas.

"Kok belum sekolah?"

"Nanti tertinggal lho, sama anak - anak yang lain!"

"Anak saya sudah bisa ini lho, anak saya hafal ini lho!"

Masih banyak lagi ocehan - ocehan orang tua yang merasa bangga akan semua itu.

Anehnya, selama pandemi ini ada orang tua yang ngotot untuk menyekolahkan anaknya, dengan menambah hari dari biasa. Yang awalnya 2 hari, mereka malah mintak 4 hari. Mungkin mereka berasumsi bahwa anaknya akan pintar. Dan tidak memikirkan dampak besar terhadap anak mereka.

Ada juga yang bilang, "jika anak masuk pertengahan semester setelah wabah Covid - 19 ini berlalu, tentu anak akan ketinggalan pelajaran. Dan jika iingin sekolah juga, terpaksa mereka harus dipisah dengan teman - teman yang masuk duluan".

What....??

Ngeriiii...... Saya mendengar opini tersebut.

Tapi ya sudahlah.

Saya selalu berpesan kepada mama Khenzhie, agar tidak memaksakan anak untuk bisa ini, bisa itu, hafal ini, hafal itu, biarlah dia tumbuh sesuai dengan umurnya.

Kepada sekolah PAUD tempat anak saya bermain, saya mengharapkan, agar tidak terlalu membebani anak dengan bermacam tuntutan. Harus membuat ini, harus mengumpulkan ini, harus tuntas sesuai kurikulum, dan lain sebagainya.

Biarlah anak saya nanti tidak juara, tidak ini, tidak itu, asalkan dia bisa tumbuh tanpa ganggan mental, akibat pekatnya tuntutan belajar.

Dharmasraya, 4 September 2020