Pengalaman, Bisa Mengalahkan Gelar!

Oleh : Ade Putra

Saya pernah mendengar cerita sahabat, ketika keponakannya berobat disalah satu klinik biasa tempatnya berobat. Kapas kembat untuk membersihkan telinga, tertinggal didalam lobang telinga. Sahabat saya berusaha meminta pertolongan kepada dokter yang sedang bertugas, agar kapas tersebut bisa dikeluarkan. Namun dokter umum yang bertugas menyarankan untuk konsultasi ke dokter THT.

Di saat itu pula, seseorang yang bukan dokter, tetapi dia sudah berpengalaman cukup lama dalam bidang kesehatan. Jasa beliau sering digunakan oleh warga sekitar, untuk khitanan anak mereka. Boleh dikatakan bapak " mantri " orang dulu memanggilnya.

Sahabat sayapun menceritakan bahwa keponakannya mengalami kajadian itu, tanpa pikir panjang lagi, dia membawa keruang pribadinya. Setelah diperiksa, dia mengambil alat medis seadanya dan tidak beberapa menit kapas itu bisa keluar dari telinga keponakan sahabat saya.

Sahabat sempat mengumpat dalam hati, bahwa gelar seseorang belum tentu berguna disaat kondisi darurat. Tetapi orang yang banyak terjun di masyarakat, memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni.

Tapi satu hal yang perlu kita ketahui, bisa saja dokter umum ini tidak mau ambil resiko dan takut untuk melakukan tindakan, sehingga dia menyarakan untuk pergi ke dokter THT. Di satu sisi, seseorang yang sudah pengalaman tetapi bukan dokter, berani mengambil tindakan. Sehingga kondisi darurat bisa teratasi.

Dari cerita diatas dapat kita petik sebuah pelajaran yang berharga. Terkadang kita terlalu sombong dengan gelar yang kita miliki, padahal gelar belum tentu mampu menilai sejauah mana kompetensi yang dimiliki. Gelar bisa kalah dengan pengalaman seseorang yang berani mengambil tindakan disaat genting.

#RamadhanKeduapuluhdua

#TantanganGurusiana

Menulis hari ke - 122

Salam Literasi

Tebo Jambi, 15 April 2020