Ade Putra

Guru MTsN Dharmasraya. Prestasi adalah " Apa yang bisa kita lakukan, sementara orang lain tidak bisa melakukannya"...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentingnya Memahami Sejarah ( Peristiwa Rengasdengklok )

Pentingnya Memahami Sejarah ( Peristiwa Rengasdengklok )

Pentingnya Memahami Sejarah ( Peristiwa Rengasdengklok )

( Tantangan Menulis Hari ke - 38 )

#TantanganGurusiana

Apa kabar generasi muda saat ini ?. Semoga mereka tetap mencintai negara republik Indonesia, ditengah lajunya perkembangan budaya barat yang merongrong masuk hingga pelosok negeri.

Apakah generasi muda sekarang masih ingat dengan sejarah?. Apakah generasi muda saat ini mengetahui, bagaimana pejuang - pejuang bangsa Indonesia bersimbah darah, melawan penjajah sampai mengorbankan harta benda dan keluarga mereka, demi satu cita - cita, untuk kemerdekaan bangsa yang kaya akan budaya, kaya akan bahasa, kaya dengan rempah - rempah.

Salah satu peristiwa yang sangat bersejarah, yang harus mereka tahu, bahwa betapa susahnya kaum muda mendesak ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia, setelah kaum muda mengetahui berita kekalahan Jepang melalui radio. Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Kesempatan inilah yang membuat Sultan Syahrir dari kaum muda, menemui Ir.Soekarno dan Moh. Hatta, agar sesegara mungkin membacakan proklamasi kemerdekaan bangsa Indondesia. Namun ir. Soekrano dan Moh. Hatta, masih belum mau memproklmasikan kemerdekaan Indonesia. Kedua tokoh ini berpendapat bahwa masalah proklamasi harus dibicarakan dengan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ). Pandangan Bung Karno dan Bung Hatta yang semacam itu ditolak oleh para pemuda.

Mereka gagal mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 15 Agustus 1945, para pemuda sepakat untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar kota Jakarta. Pengasingan ini bertujuan agar kedua tokoh tersebut bisa lebih tenang dan terbebas dari tekanan - tekanan Jepang.

Pemuda membawa kedua tokoh tersebut menuju arah timur, yaitu ke Rengasdengklok. Mengapa dipilih Rengasdengklok untuk mengasingkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta?

Rengasdengklok adalah kota kecamatan yang terletak di sebelah utara Karawang. Daerah Rengasdengklok ini kebetulan sudah dikuasai oleh pasukan Peta di bawah pimpinan Sudhanco Singgih. Hubungan antara anggota Peta di Rengasdengklok dengan anggota Peta dan pemuda di Jakarta sangat baik. Oleh karena itu, keamanan di Rengasdengklok lebih terjamin.

Namun sayang, di Rengasdengklok Bung Karno dan Bung Hatta tetap belum bersedia menyatakan kemerdekaan Indonesia hari itu juga. Yusuf Kunto sebagai penghubung, kembali ke Jakarta siang itu juga., untuk mengetahui situasi di Jakarta. Ternyata di Jakarta situasi sedang menghangat. Rencana hari itu tanggal 16 Agustus 1945 PPKI akan bersidang, tetapi ternyata Bung Karno dan Bung Hatta selaku ketua dan wakil ketua PPKI tidak ada di tempat. Hal ini menimbulkan kepanikan. Dari Yusuf Kunto, Ahmad Subarjo mengetahui keberadaan Soerkarno - Hatta. Bersama Yusuf Kunto, Ahmad Subarjo pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Ir. Soekrano dan Drs. Moh. Hatta beserta rombongan.

Sesampainya di Rengassengklok, Ahmad Subarjo mendesak para pemuda agar membantu Soekarno - Hatta kembali ke Jakarta. Ahmad Subarjo kemudian memberikan jaminan kepada para pemuda. Beliau menyatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 kalau Bung Karno dan Bung Hatta dapat kembali pada saat itu juga. Ahmad Subarjo menyatakan, kalau sampai pukul 12.00 tanggal 17 Agustus 1945, Proklamasi itu belum terjadi, nyawanya akan menjadi jaminan. Dengan jaminan tersebut para pemuda menyetujui Ir Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Jakarta.

Untuk mengenang peristiwa itu, di Rengasdengklok yang dahulu menjadi markas Peta, dibangun tugu atau monumen. Monumen ini sering disebut Monumen Kebulatan Tekad atau Monumen Proklamasi.

Luar biasa perjuangan tokoh - tokoh nasional, baik dari kaum muda maupun dari kaum tua, bersama saling bersatu padu, menciptakan kedamaian hingga Proklamasi itu di bacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945.

Catatan.

Sumber : Berbagai sumber

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab..bangsa yg besar adalah bangsa yg bisa menghargai jasa para pahlawannya...apa bedanya sudanchou dgn daidanchou ? tinggi yg mana? tulis dulu jawabsn anda di kertas..kemudian baru buka buku..nanti kan salah.ha.ha..trimakasih..

21 Feb
Balas

Siaaaap laksanakan pak.....hahahahahahhaItu pemahaman materi waktu mau test CPNSTapi sayang.....soal sejarah belum ada...hehe

21 Feb



search

New Post