Perlombaan tidak melihat wajah lawan

( Tantangan menulis hari ke - 17 )

#TantanganGurusiana

Perlombaan merupakan ajang kompetisi untuk mengukur sejauh mana kompetensi kita dalam suatu bidang.

Saya orang yang aktif berburu lomba apa saja, yang penting lomba tersebut bisa memberikan hal positif terhadap diri pribadi. Salah satu contoh lomba yang sering saya ikuti adalah lomba solo song. Pada lomba ini saya bisa melihat wajah - wajah serta kemampuan dari peserta yang bersaing. Dan saya pun bisa mengukur kemampuan, apakah penampilan saya bagus atau sebaliknya.

Berbeda dengan lomba menulis. Dalam lomba ini kita tidak bisa melihat wajah dari pesaing. Kita hanya bisa melihat dan membaca kata - kata yang mereka susun menjadi sebuah narasi yang begitu apik. Sehingga naskah tersebut ditetapkan sebagai pemenang lomba.

MediaGuru telah menyelenggarakan dua kali lomba menulis. Pertama, selamat datang pak Nadiem. Kedua, Internet Pendidikan. Saya pun ikut dalam lomba tersebut. Meskipun saya belum masuk nominasi, saya tidak pernah komplain untuk menjadi pemenang, atau pun memaksa agar naskah yang ditulis juga di bukukan.

Saya menyadari dan terus introspeksi diri agar lebih baik kedepannya. Menulis bagi saya tidaklah mudah. Apalagi keluar sebagai pemenang lomba.

Tentu membutuhkan penalaran yang mumpuni agar mampu menciptkan tulisan yang bernilai gizi tinggi.

Kita harus terima apapun keputusan juri. Karena juri sudah berusaha semaksimal mungkin membaca dan memahami makna yang terkandung dalam naskah yang ditulis peserta.

Di akhir tulisan ini, saya ada usulan. semoga bapak CEO kita berkesempatan membacanya. Saya berharap MediaGuru bisa memberikan kami atau peserta yang tidak lulus dalam buku antologi Internet Pendidikan secara gratis. Dengan buku itu nantinya, saya pribadi bisa belajar banyak lagi dalam menulis.

Terima kasih banyak pak.

Dan mohon maaf atas usulan tersebut.

#SalamLiterasi