Sampah Biji Lengkeng

( Tantangan menulis hari ke - 18 )

#TantanganGurusiana

Sekarang sedang musim buah lengkeng. Buah sebesar kelereng ini rasanya manis. Harga satu kaleng susu hanya Rp. 3.000. Sehingga banyak sekali orang yang gemar menikmati buah yang kaya manfaat ini. Termasuk anak didik di sekolah.

Hal yang tidak pernah di indahkan oleh anak didik setiap menikmati buah tersebut adalah sampahnya. Mereka menjadikan biji lengkeng tersebut sebagai mainan untuk saling lempar satu sama lainnya. Hampir semua lantai dalam kelas tersebut dipenuhi dengan biji tersebut. Sampah tersebut tentu mengganggu pemandangan dan kelas terlihat kotor.

Salah seorang peserta didik minta izin keluar, alasannya buang air kecil. Namun setelah masuk kelas, saya melihat dia membawa sekantong asoi buah lengkeng, dan terus di bagi - bagi keteman yang lainnya.

Tanpa pikir panjang lagi, saya pun menyita dengan meminta semua lengkeng yang baru dibelinya, baik pada teman yang dapat jatah dari nya. Lebih kurang satu kantong asoi kecil buah tersebut saya ambil. Dan saya memerintahkan kepada semua anak didik dalam.kelas tersebut untuk memungut sampah biji lengkeng yang berserakan di bawah kursi masing masing.

Setelah menutup proses pembelajaran, saya berpesan kepada semua anak didik, khususnya yang makan buah lengkeng, " kalau ada makanan, silahkan berbagi kepada teman yang lain, makanlah buah tersebut pada saat jam istirahat. Sampah jangan dibagi keteman yang lain. Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan ".

Begitu pesan yang saya sampaikan kepada mereka, agar nanti tidak mengulangi hal yang serupa pada guru lainnya. Buah yang di sita tadi, saya kembalikan kepada mereka.