SENI TARI KURANG MENARIK BAGI PESERTA DIDIK LAKI - LAKI
Seni Tari Kurang Menarik bagi Peserta Didik Laki - Laki
( Tantangan Menulis Hari ke - 32 )
#TantanganGurusiana
Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.
Sekolah salah satu wadah untuk melestarikan seni tari melalui kegiatan ekstrakurikuler. Namun sangat disayangkan, ketika mencari anggota seni tari dalam kegiatan ekstra. Dominan yang menyukai tari adalah anak didik perempuan. Sehingga pemikiran primitif dari anak laki - laki muncul. Mereka menganggap bahwa menari itu hanya dilakukan oleh perempuan saja, kalau laki - laki yang ikut menari, pasti akan mendapat fikiran negatif dari mereka.
Saya masih ingat, ketika mendampingi anak didik ikut Festival Lomba Seni Siswa Nusantara ( FLS2N ) cabang tari tingkat provinsi Sumatera Barat tahun 2017. Kebetulan tim tari dari sekolah saya, laki - laki ada dua orang. Menyaksikan penampilan dari berbagai kab kota se provinsi Sumatera Barat, ternyata Penari - penari hebat muncul dari anak didik laki - laki. Dan menjadi pemenang di tingkat provinsi waktu itu adalah, anak - anak dari kota Payakumbuh, semua anggotanya laki - laki.
Kepada anak didik, saya memberikan support agar mereka tertarik untuk mengikuti dan mencintai seni tari dan menceritakan serta menayangkan video ketika saya perfomance di Malaysia dan Thailand.
Tahun 2012 adalah tahun yang sangat bersejarah dalam hidup saya. Tidak pernah terbayangkan suntuk bisa keluar negeri. Namun dengan semangat yang kuat, latihan yang kontinue, akhirnya bisa Road Show dalam rangka mengisi hari kemerdekaan Indonesia yang ke - 67 di Malaysia, serta mewakili Indonesia dalam acara IMT - GT Trade Fair 2012 di Thailand.
Jadi, dengan menceritakan serta menayangkan video pengalaman saya ke luar negeri, bisa memberikan hal positif kepada mereka, agar tidak ada lagi bullyan kepada peserta didik laki - laki, ketika mereka ikut ekskul tari. Serta mendorong mereka agar lebih tertarik lagi dalam seni tari.
Guru yang mengetahui kemampuan anak didik yanya, harus memberikan informasi bahwa menari itu laki - laki dan perempuan mempunyai porsi yang sama untuk terlibat. Selain itu guru harus memberikan penguatan, dorongan, agar tidak adalagi pikiran negatif jika laki - laki ikut menari.


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terhantung jg sama siswa laki2nya pak adhe. Walaupun masuk grup tari kan gak mesti kesehariannya jadi gemulai juga..
Iyaaaaa ibuk....Betul sekali
bakat tari ada pada setiap anak lakilaki dan perempuan tergantung guru bisa memotivasi anak didiknya...selamat pak guru atas motivasi pada anak didiknya..sukses selalu
Betul buk....Karena adanya sindiran atau " cimeeh " dari sebagian anak laki laki, membuat anak laki laki yang punya potensi minder untuk ikut.Aamiin
Mantab..tergantung gurunya..banyak juga kok anak laki laki yg suka tari..kita saja sih yg menganggap bahwa menari itu khusus perempuan..tetap lanjut pak guru prestasi..
Siaaap pak....Ini yang selalu saya kuatkan ke anak didik, bahwa jangan malu kalau laki laki ikut menari.Di tunggu undangan ke Jepangnya pak...hahaha