THR, Terpaksa Harus sabaR

Oleh : Ade Putra

Di tengah euforia pencairan THR bagi guru ASN diseluruh Indonesia, disitu pula guru honorer harus menelan air ludah. Bukan tidak bersyukur atau tidak mau menerima keadaan, tetapi rasa ketidakadilan itu seakan jauh dari pengharapan.

Bahagia tentunya, guru ASN setiap lebaran mendapat perhatian dari pemerintah. Pemberian THR besarannya satu kali gaji pokok bisa membantu memenuhi kebutuhan menjelang hari raya idul fitri.

*****

Bagaimana dengan THR guru honorer?. Mereka juga mengartikan sendiri makna dari THR itu, Terpaksa Harus sabaR ( THR ), mungkin itu kalimat pelepas lelah, pengobat hati yang gundah, penawar luka yang lara. Berdoa semoga suatu saat bisa mendapat tunjangan hari raya.

Tidak ada yang bisa disalahkan, tetapi nasib yang belum mengizinkan.

Pemberian THR memang tidak semua Pemda yang mampu memberikannya, hanya sebagian daerah saja yang sangat memperhatikan guru honorer. Pemdanya mampu menggelontorkan dana untuk pemberian tunjangan hari raya bagi guru honorer mulai dari PAUD, SD dan SMP. Kisarannya mencapai 1.2 juta menjelang lebaran. Nominal yang luar biasa bagi guru honorer, yang biasa digaji dengan Rp.300.000/bulannya.

Sebagian lagi ada guru honorer yang mendapat THR dari sekolah mereka. THR ini merupakan patungan dari guru - guru PNS, dengan memberikan beras, minyak, gula, serta bahan pokok lain dan uang sedikit untuk membeli daging.

Bagi guru honorer yang mendapat THR, tentu menjadi pengobat luka saat ini. Setidaknya meringankan beban dalam menutupi kebutuhan hidup yang semakin mencekik.

Berbeda dengan guru honorer yang tidak mendapatkan THR apapun, baik dari Pemda maupun dari sekolah. Hal ini tentu menjadi tanda tanya besar bagi mereka, mengapa ditempat mereka tidak ada anggaran buat THR guru honor?. Mari kita berbaik sangka saja, bisa jadi Pemda tidak memiliki anggaran untuk itu, serta sekolah belum siap untuk memberikan THR kepada guru honorer.

Kepada seluruh guru honorer, terima saja THR ( Terpaksa Harus sabaR ) untuk saat ini, mungkin dilain waktu Terpaksa Harus sabaR, berganti dengan Tunjangan Hari Raya. Jangan lupa berdoa, semoga doa kita didengarkan oleh Allah SWT.

Aamiin

Salam Literasi

Teluk Lancang Tebo Jambi, 16 Mei 2020