Tidak Sengaja Mendengar Pembicaraan Pedagang di Pasar! ( Menulis hari ke - 98 )
Tidak Sengaja Mendengar Pembicaraan Pedagang di Pasar !
( Menulis hari ke - 98 )
#Gurusiana
Tadi pagi, seperti biasa, saya ke pasar tradisional untuk mencari beberapa panganan untuk sarapan pagi, serta melengkapi bahan - bahan untuk memasak yang kurang dalam lemari pendingin.
Sengaja agak pagi, mumpung jagoan masih tidur. Jadi pergi ke pasarnya aman. Lagian kalau dia ikut, dengan meluasnya wabah corona ini, tentu seusia dia 4.5 tahun sangatlah rentan, apalagi berinteraksi dengan banyak orang di pasar. Sedangkan istri memulai kegiatannya, seperti menyapu, mencuci baju dan mencuci piring.
Ketika membeli kacang rebus, tidak sengaja saya mendengar obrolan pedagang kacang rebus dan pedagang pisang berbincang. Perbincangan mereka tentang aturan pemerintah yang menyuruh semua warga Lockdown ditengah wabah covid - 19 ini.
Pedagang pisang : " Lockdown......lockdown lagi. Pemerintah menyuruh kita berdiam diri di rumah. Terus bagaimana nasib kita sebagai pedagang kecil ini. Bisa tidak makan anak istri". Sambil menyusun barang dagangannya.
Pedagang kacang rebus : " Berdiam diri di rumah tu, enaknya bagi orang - orang baru alias pengantin baru. Biar mereka bisa program anak. Kalau seperti kita ini orang - orang lama, mana bisa. Bisa marah istri kalau begini ", membungkus kacang rebus yang saya pesan.
Pedagang kacang rebus itu melirik saya, dan sayapun membalasnya dengan senyuman melalu tatapan, karena saya pakai masker dan helm, dia tahu bahwa saya mendengar perbincangan mereka.
Saya langsung membayar dan berlalu pergi dari mereka. Sepanjang perjalanan pulang, saya masih terngiang dengan apa yang mereka bicarakan tadi. Pedagang kecil yang tiap hari, dari subuh hingga sore mengais rezeki dengan berjualan.
Ah...sudahlah, saya tidak bisa berkata apa. Teringat berita yang viral, seorang ibu meninggal setelah dua hari tidak makan, hanya minum air putih sebagai pengganjal perut.
Semoga wabah virus Corona ini cepat berlalu dari kita semua, sehingga bisa menjalani hidup normal lagi.
Aamiin
Selamat Hari Kartini
Teluk Lancang Tebo Jambi, 21 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
semua sedang susah..jadi harus bisa menahan diri dan memanage kapan haris kluar..utk mereka pedagang kecil memang kompleks masalah yg timbul..smga ada BLT utk mereka..aamiin
Semoga saja bisa membantu mereka dengan adanya BLT y pak...apalagi orang mau puasa dan lebaran. Trims bnyk pak
Semoga segera berakhir
Aamiin....mksh buk
Beragam keluhan yang didengar..dengan kondisi sekrg apa daya kita ade....mantap ceritanya..sukses sll say..
Betul buk.....semua susah termasuk awak.... Tapi apa daya, kita tidak bisa membantu. Trims bnyk buk