ADI CANDRA WIRAWAN

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bebas Obesitas

Bebas Obesitas

Siapa tak ingin sehat? Semua tentu punya jawaban sama. Bagaimana almarhum Ade Namnung presenter dan pelawak yang kental kita lihat dalam Tawa Sutra. Dengan postur badan besar dan perawakan wajah ceria dia menghibur para pemirsa. Namun dia menghembuskan nafas terakhir karena serangan jantung yang sebelumnya terdapat riwayat stroke. Santer sekali stasiun televisi live prosesi pemakamannya, tak luput pula riwayat kesehatan yang menjadi tranding topik saat itu.

Obesitas bukan hal yang enteng, hari obesitas dunia tiap tahun digalakkan tanggal 11 Oktober. Diperlukan gerak aktif pemerintah dan masyarakat dalam mengambil aksi nyata serta komitmen menghentikan kenaikan prevalensi obesitas. “Sementara itu, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, ada sebanyak 18,8% anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan, dan 10,8% menderita obesitas” tutur H. Mohamad Subuh, M.PPM Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. (majalahkartini.co.id, 13/8/2017).

Memang butuh perjuangan ekstra, terlepas dari tradisi yang sudah mengakar yakni pola makan yang salah. Tentu diperlukan kecerdasan kita dalam memilih asupan yang sesuai, berimbang antara aktifitas dan kalori yang dibutuhkan tubuh. Menurut versiku sih.... Alhamdulillah istri dan saya pribadi, korban obes juga hehe.... seringnya sakit yang merajam kian berganti disekujur tubuh. Kemudian berat badan yang terus naik dari 59 ke 90 kg, tak luput juga nafas yang sering tersengal huuuiii....Akhirnya terpecahlah mindset kami, akan hal tersebut.

Seperti halnya orang sakit sing “ngolek tombo” memandang etalase apotek, mencari obat dengan berpindah disetiap dinding web. Tak lelah kami mencari solusi pola makan sehat. Sehingga cara yang kami temukan yaitu meng-hypnoterapy otak dengan pola flexitarian, yaitu pola makan mengurangi dominasi nasi ke arah buah dan sayur namun tidak meninggalkan daging, susu, ikan, telur dan unggas. Dalam pola fleksitarian juga menghindari makanan yang mengandung minyak, glukosa dan MSG (Monosodium Glutamat).

Awal memang berat. Ronta akal, pintah lidah tuk menjerit, melawan dari tradisi pola makan dulu. Ibarat filosofi pendakian. Semangat bukan sekedar menaklukkan gunung, melainkan menaklukan diri sendiri dengan kunci “sabar dan tak banyak mengeluh”. Terlebih banyak cuitan di lingkungan keluarga besar dan lingkungan kerja yang sinis. “Walaah, adi ae....paling bertahan cuman sebulan....” ujar sobatku. Tapi apa dikata memang iktiar menjaga kesehatan adalah fardhu. Entah apa isi benak hati dan maksud komentar mereka...!!. Whatever, “it’s my way, enjoy and just do it”.

Selang tiga bulan berjalan, perubahan ukuran tubuh yang perlahan kurasakan. Yach boleh dibilang perutku tak sebalon dulu. Hihi...berat 90 kg mengecil 68 kg, sontak banyak celana “status mlorot”. Fenomena diet instan (obat diet) memang lebih banyak disukai banyak kalangan, hingga otak pun berasap jika asupan yang masuk perut masih bebas cerna hehehe... jawabnya nonsens.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah mau tipsnya pak. Ditunggu ya pak adi.

16 Aug
Balas

Ngih...Master

16 Aug



search

New Post